Jika pekerjaan dan usaha yang kita lakukan mengalami kesuksesan dan keberhasilan, pasti akan menyenangkan sekali. Untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan diperlukan usaha, ketekunan dan komitmen yang konsisten
Tidaklah mudah menghilangkan stigma (cap buruk) masyarakat dan pihak layanan terhadap Odha (Orang dengan HIV/AIDS), tapi Pusat Kesehatan Masyarakt (PKM) Dinoyo Malang, Jawa Timur, secara tekun dan konsisten berusaha mengurasni stigma terhadap Odha.
Kurang lebih lima tahun yang lalu, di PKM Dinoyo Malang Odha sering menerima stiga. Stigma tidak hanya di dalam masyarakat saja tetapi di tempat layanan kesehatan juga sering dijumpai. Stigma yang timbul yaitu cara memandang fisik dan sering menasehati agar berubah dari pihak layanan dan masyarakat terhadap teman-teman waria yang ada di akses layanan kesehatan. Banyak hal yang menyebabkan timbulnya stigma di masyarakat, salah satu penyebabnya yaitu masyarakat belum sepenuhnya paham tentang HIV dan AIDS yang benar.
Mengapa PKM Dinoyo Malang sukses menghilangkan stigma terhadap Odha? PKM Dinoyo Malang adalah tempat layanan yang ramah terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender). Komitmen dan usaha yang konsisten yang membuat PKM Dinoyo Malang sukses melakukan hal tersebut terjadi melalui komitmen dan usaha yang dilakukan oleh PKM Dinoyo Malang (Tim IMS PKM Dinoyo Malang), yaitu:
- Mengadakan pertemuan LKB (Layanan Komprehensif Berkesinambungan) dan WPA (Warga Peduli AIDS). Melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang stigma dan melakukan pendampingan ke keluarga Odha
- Mengadakan jemput bola layanan ke masyarakat
- Melakukan pendekatan dengan petugas, komunitas dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk melakukan koordinasi tentang peduli layanan puskesmas
- Melakukan sosialisasi dengan modin untuk perawatan jenaz
Pertanyaan saya: Apakah kesuksesan PKM Dinoyo menghilangkan stigma diikuti oleh puskesmas yang lain?
Ternyata setelah saya melakukan wawancara dengan beberapa orang yang berada di sekitar saya tinggal, berbanding terbalik dengan wilayah jangkauan PKM Dinoyo.
“Apakah anda tahu tentang HIV dan AIDS?” Pertanyaaan itu yang saya berikan ke beberapa orang di sekitar tempat tinggal saya.
Kalau melihat jawaban mereka, dapat disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat di sekitar tempat tinggal saya tinggal tentang HIV dan AIDS masih salah dan kurang. Pemahaman yang salah dan kurang dapat menimbulkan stigma di dalam masyarakat. Stigma akan hilang di dalam masyarakat jika masyarakat dapat mengerti dan mengetahui tentang HIV dan AIDS dengan benar.
Mengapa pengetahuan masyarakat tentang HIV dan AIDS masih kurang? Hal ini terjadi karena masyarakat belum mendapatkan informasi yang benar tentang HIV dan AIDS.
Setelah mengkaji kedua hal hal tersebut, saya mengambil kesimpulan bahwa masalah isu HIV dan AIDS serta stigma memerlukan waktu yang cukup lama untuk diminimalisir. Stigma yang timbul di tempat layanan kesehatan dan masyarakat disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang HIV dan AIDS yang benar.
Alangkah baiknya kita sebagai minoritas LGBT terlibat langsung dalam memberikan informasi dan paparan HIV dan AIDS yang benar di tengah-tengah masyarakat. Bagaimana peran Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) memanfaatkan LGBT untuk mensosialisasikan HIV dan AIDS di tengah masyarakat perlu kiranya didiskusikan di Pernas AIDS V di Makasar. ***