Dunia Pendidikan Indonesia tengah mengalami transformasi besar melalui program merdeka belajar. Di era milenial yang penuh dengan perubahan ini, Pendidikan agama islam di Indonesia dihadapkan dengan tantangan untuk tetap relevan. Generasi milenial yang dikenal dengan kecanggihan teknologi dan keterbukaan terhadap berbagai informasi membutuhkan pendekatan pembelajaran PAI yang inovatif dan moderat. Â Namun,bagaimana dengan Pendidikan agama islam yang selama ini kerap dianggap kaku,mungkinkah menciptakan kurikulum PAI yang moderat dan sesuai dengan kebutuhan generasi milenial? Merdeka belajar dalam konteks PAI dapat diartikan sebagai kebebasan untuk mengeksplorasi dan memahami agama secara lebih terbuka dan kritis. Â Kurikulum PAI moderat ini menjadi jawaban atas tantangan tersebut. Kurikulum ini menekankan pada pemahaman agama yang seimbang,toleran,dan terbuka terhadap perbedan. Hal ini sejalan dengan semangat merdeka belajar yang mendorong peserta didik untuk aktif,kreatif,dan mandiri dalam belajar. Transformasi kurikulum PAI moderat untuk generasi milenial dapat dimulai dengan beberapa langkah :
~ Penekanan pada nilai-nilai islam universal seperti kasih sayang,toleransi dan keadilan.
~ Penggunaan metode pembelajaran yang interaktif dann berbasis teknologi.
~ Pengembangan kemampuan berpikir kritis dalam memahami keagamaan.
~ Pengenalan keragaman pemikiran dalam islam untuk memperluas wawasan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan generasi milenial dapat memahami agama secara lebih mendalam tanpa kehilangan identitas mereka sebagai islam modern. Mereka akan mampu menghadapi tantangan zaman dengan berpijak pada nilai-nilai agama yang kokoh namun fleksibel.
"Merdeka Beragama" dalam konteks ini bukan berarti bebas memilih atau mengganti agama, melainkan kebebasan untuk memahami dan mengamalkan agama dengan cara yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan individu,tanpa melanggar prinsip-prinsip dasar islam.
Transformasi Kurikulum PAI moderat ini sejalan dengan semangat islam moderat yang mengedepankan keseimbangan,toleransi,dan rahmatan lil `alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Transformasi kurikulum PAI moderat perlu dilakukan secara menyeluruh,mulai dari tujuan dari pembelajaran,tujuan pembelajaran PAI moderat tidak hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan agama, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Materi pembelajaran, materi pembelajaran PAI moderat perlu diperbarui dan disesuaikan dengan konteks kekinian, materi harus memuat nilai-nilai toleransi,perdamaian,dan kemanusiaan. Metode pembelajaran, metode pembelajaran PAI moderat harus variative dan interaktif. Guru harus mendorong peserta didik untuk aktif belajar,berdiskusi,dan memecahkan masalah. System penilaian, system penilaian PAI moderat harus berpusat pada peserta didik, penilaian tidak hanya fokus pada hasil belajar, tetapi juga pada proses belajar dan perkembangan karakter peserta didik.
Kurikulum PAI moderat memiliki banyak manfaat bagi generasi milenial,di antaranya membangun pemahaman agama yang seimbang,toleran dan terbuka terhadap perbedaan. Mengembangkan karakter dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi generasi yang Tangguh dalam menghadapi perubahan.
Implementasi kurikulum PAI moderat membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,guru,orang tua,dan peserta didik. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan kurikulum pai moderat yaitu pengembangan kompetensi guru,guru perlu dibekali dengan pelatihan dan pengetahuan tentang PAI moderat. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung pembelajaran PAI moderat, seperti buku dan teknologi informasi, dan partisipasi peserta didik, peserta didik perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran PAI moderat.