Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) di Kabupaten Tulungagung, yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional, diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian setempat, terutama di sektor-sektor seperti pariwisata, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta konektivitas antarwilayah. Proyek ini bertujuan membuka akses yang lebih luas ke daerah-daerah pesisir, meningkatkan mobilitas, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan yang sebelumnya sulit dijangkau.
Dampak Ekonomi pada UMKM
Salah satu dampak terbesar dari pembangunan JLS di Tulungagung adalah peningkatan aktivitas ekonomi, terutama bagi UMKM di wilayah pantai. Sebelum JLS, banyak kawasan pesisir di Tulungagung yang potensinya tidak tergarap optimal akibat akses yang sulit. Dengan dibukanya JLS, kawasan-kawasan ini menjadi lebih mudah diakses, sehingga memunculkan peluang bagi UMKM lokal, terutama di sektor pariwisata, kuliner, dan kerajinan.
Pembangunan JLS sangat meningkatkan mobilitas barang dan jasa, sehingga UMKM di sepanjang jalur ini mengalami peningkatan aktivitas ekonomi. Akses yang lebih baik memudahkan pengiriman produk, dan wisatawan yang datang ke daerah ini secara signifikan mendukung penjualan produk lokal
Meski demikian, bantuan pemerintah kepada UMKM masih perlu ditingkatkan, terutama untuk memastikan bahwa semua pelaku usaha diuntungkan dari infrastruktur yang dibangun.
Pariwisata sebagai Sumber Ekonomi Baru
Keberadaan JLS diharapkan dapat memicu pertumbuhan pariwisata di Tulungagung, khususnya pada pantai-pantai yang sebelumnya sulit diakses. Pantai-pantai seperti Sine dan Klatak, yang memiliki potensi wisata besar namun kurang dikenal karena sulitnya akses, kini menjadi lebih terbuka untuk pengunjung.
Dengan terbukanya akses ini, jumlah kunjungan wisata diperkirakan akan meningkat, yang pada gilirannya akan mendorong pendapatan masyarakat setempat melalui pariwisata dan sektor-sektor pendukung lainnya, seperti penginapan, restoran, dan jasa pemandu wisata.
Konektivitas Antarwilayah dan Dampaknya pada Investasi
Selain dampak langsung pada UMKM dan pariwisata, JLS juga meningkatkan konektivitas antara Tulungagung dan wilayah lain di selatan Jawa Timur, seperti Trenggalek, Blitar, dan Pacitan. Ini memungkinkan arus barang dan jasa yang lebih lancar, sehingga menurunkan biaya distribusi bagi pelaku usaha besar maupun kecil. Konektivitas yang lebih baik ini juga dapat menarik minat investor untuk menanamkan modal di daerah ini, terutama di sektor properti dan infrastruktur pendukung pariwisata.
Tantangan dan Hambatan
Meskipun sudah banyak kemajuan, pembangunan JLS di Tulungagung belum sepenuhnya selesai. Ruas jalan di beberapa bagian, seperti antara Pantai Klatak dan Watulimo, masih belum tersambung sepenuhnya. Hal ini sedikit menghambat potensi maksimal dari jalur tersebut, terutama dalam hal memperluas akses ke kawasan-kawasan wisata baru dan meningkatkan konektivitas antar daerah.
Selain itu, permasalahan teknis seperti pembebasan lahan dan kendala lingkungan masih menjadi hambatan dalam penyelesaian proyek ini. Namun, pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait terus berupaya mempercepat penyelesaian JLS dengan harapan pada 2024 jalur ini dapat beroperasi sepenuhnya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pembangunan JLS di Kabupaten Tulungagung membawa dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian daerah, terutama dalam meningkatkan mobilitas, merangsang pertumbuhan UMKM, dan membuka peluang baru di sektor pariwisata. Meskipun masih terdapat tantangan dalam hal penyelesaian jalur dan penyebaran manfaat ekonomi yang merata, potensi jangka panjang dari JLS sangat besar. Dengan akses yang lebih baik, diharapkan Tulungagung akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Jawa Timur.
REFERENSI
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tulungagun
- Hamid, A. (2014). Potensi Investasi Jalur Lintas Selatan di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Bina Praja, 6(3), 197--204.
- Elha Fawwa DM, Aurelia Azzahra, Irma Yunita, & Lailatut Habibah. (2024). Pemanfaatan Jalur Lintas Selatan Tulungagung Terhadap Potensi Pariwisata Kecamatan Besuki. Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora , 3 (2), 150--170.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H