Mohon tunggu...
Nadia Dwi Rahmawati
Nadia Dwi Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PWK Universitas Jember

Suka segalanya tentang musik

Selanjutnya

Tutup

Money

Ketimpangan Ekonomi di Wilayah Banyuwangi

21 September 2022   18:34 Diperbarui: 21 September 2022   18:41 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyuwangi merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur dengan puluhan destinasi wisata eksotis dan tersembunyi. Kabupaten ini terletak di paling ujung dengan luas daerah 5.782,50 km2 dan dipimpin oleh Bupati bernama Ibu Ipuk Fiestiandani serta Wakil Bupati bernama Bapak Sugirah.

Banyuwangi sendiri tergolong dalam ekonomi yang cukup makmur karena memiliki banyak Sumber Daya Alam yang dapat diolah atau dikelola oleh masyarakat Banyuwangi. Beberapa sektor Sumber Daya Alam yang dapat dikelola oleh masyarakat Banyuwangi yaitu, tambang galian, hutan, lahan pertanian, laut, serta pantai. Dengan adanya berbagai hasil alam ini sehingga masyarakat Banyuwangi dapat merasakan hasil dan kemakmuran pada berbagai sektor ekonomi ini.

Akan tetapi juga ada beberapa wilayah yang belum merasakan hasil kemakmuran daerah Banyuwangi bahkan dapat dikatakan dalam hal ini masih ada desa yang terpencil atau tertinggal. 

Salah satu Desa yang tertinggal adalah Desa Sarongan yang terletak pada Kecamatan Pesanggaran. Desa Sarongan tertinggal karena terbatasnya akses transportasi untuk menuju ke Sarongan. Masyarakat pada daerah ini tidak semakmur dibandingkan dengan masyarakat daerah lain sebab adanya ketimpangan infrastruktur.

Bukti dari ketertinggalan di daerah Sarongan ini yaitu Pos Polisi saja baru didirikan pada 18 Januari 2022. Dengan adanya Pos Polisi ini POLRI berharap warga Desa Sarongan merasa aman dan bisa dijadikan rumah bersama bagi seluruh warga di desa ini.

Sebenarnya Pariwisata pada daerah Sarongan ini sangat bagus untuk di kunjungi para wisatawan. Beberapa di antara Pariwisata yang ada di Desa Sarongan ini yaitu Teluk Ijo, Pantai Rajegwesi, Pantai Muara Mbaduk, dan Pantai Sukomade.

Namun, walaupun memiliki banyak tempat wisata, akses jalan menuju wisata ini masih sulit dijangkau contohnya adalah Teluk Ijo. Para wisatawan yang berkunjung di Teluk Ijo ini nanti akan berhenti pada pos awal tempat untuk memarkirkan kendaraannya. 

Lalu untuk menuju pantainya sendiri, wisatawan diberi dua pilihan yaitu bisa menaiki perahu untuk menyebrang ke Teluk Ijo dengan biaya per orangnya 50 ribu rupiah atau bisa juga jika kita mau berhemat tanpa harus membayar uang, kita diberi akses untuk jalan kaki sejauh satu kilometer dengan jalan yang naik turun.

Selain wisata Teluk Ijo ada juga Pantai Sukomade yang terletak pada Dusun Sukomade Desa Sarongan. Daerah ini memiliki potensi wisata alam yang luar biasa. Bahkan, sering disebut juga sebagai bagian segitiga berlian yang sering dijadikan event pariwisata oleh pemerintah daerah.

Pada dusun Sukomade ini hanya dihuni oleh kurang dari seratus kepala keluarga. Kawasan terpencil, dengan membelah sungai untuk sampai di sana, di tengah hutan belantara Taman Nasional Meru Betiri. Listrik pun hanya tersedia dari pukul lima sore hingga pukul sebelas tiga puluh malam. Setelah itu, hari sudah gelap gulita tanpa adanya penerangan di seluruh rumah tanpa terkecuali.

Dusun Sukomade ini pun juga kekurangan akses jalan untuk menuju daerahnya. Jika ingin kesana, para warga harus memiliki kendaraan yang dapat digunakan untuk offroad atau minimal jika motor jangan matic tetapi motor yang bergigi. Karena jalan disana masih di dominasi dengan bebatuan yang besar, jalan yang licin serta menanjak naik turun dan ada di satu titik nanti akan menyebrangi sebuah sungai untuk menuju ke Dusun Sukomade ini. 

Pengunjung dan masyarakat harus benar berhati -- hati jika melewati jalan ini karena jika tidak fokus dan meleset sedikit saja ancamannya adalah nyawa karena sebelah kanan dan kiri dipenuhi dengan jurang yang dalam.

Transportasi di Sukomade ini juga masih sangat terbatas. Satu-satunya alat transportasi bagi warga Dusun Sukomade ini adalah truk milik Pak Haji. Itu juga tidak setiap hari. 

Jadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, setiap warga membuat catatan di atas kertas dan kemudian meninggalkan daftar belanja di truk untuk kemudian di belanjakan di Kecamatannya yang sudah lengkap untuk kebutuhan sehari -- harinya.

Ketimpangan infrastruktur yang terdapat pada Dusun Sukomade Kecamatan Sarongan ini membuat ekonomi yang berada di kawasan tersebut jauh tertinggal dibandingkan daerah lain. Kesulitan akses transportasi juga membuat bahan pangan disana mahal. Selain masalah ekonomi yang terjadi pada daerah ini, ada juga masalah pendidikan.

Pendidikan pada daerah tersebut masih kurang untuk sarana pembelajaran mulai dari tidak adanya tempat untuk belajar mengajar serta kurangnya tenaga pendidik untuk mengajar anak -- anak di wilayah tersebut.

Kurangnya fasilitas kesehatan juga menjadi masalah di Sukomade ini. Masyarakat disana kebingungan jika sakit tidak ada fasilitas yang dikhususkan seperti Rumah Sakit dengan dokter yang ahli. Masyarakat Dusun Sukomade ini harus ke daerah Kecamatan untuk mendapatkan pengobatan yang memadai ini. Sedangkan akses jalan untuk menuju Kecamatan ini sendiri sangat sulit dijangkau.

Ketertinggalan wilayah pada daerah terpencil ini harus segera diatasi oleh Pemerintah Daerah. Sarana dan Prasarana harus segera dipenuhi juga. Karena kasihan terhadap masyarakat di Dusun Sukomade ini harus merasakan kesulitannya untuk mendapatkan kebutuhan pendidikan bahkan juga kebutuhan pangan sehari -- hari.

Akses jalan juga harus segera dibenahi pada daerah ini sebab di Dusun Sukomade ini ada wisata yang bagus untuk dikunjungi wisatawan, bukan hanya wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara. Wisata tersebut yaitu Pantai Sukomade.

Pada Pantai Sukomade ini para wisatawan dapat melihat proses bertelurnya Penyu. Waktu yang tepat untuk pengunjung melihat peristiwa ini adalah pada malam hari sebab biasanya penyu akan naik ke pantai pada pukul 19.30 dan pulang ke laut sekitar lebih dari pukul 24.00. Keindahan pada pantai ini juga bisa dinikmati oleh wisatawan.

Oleh sebab itu perbaikan akses jalan harus segera diatasi oleh Pemerintah supaya para wisatawan semakin tertarik untuk mengunjungi wisata Sukomade ini, selain itu juga supaya masyarakat di Dusun Sukomade mudah untuk mendapatkan kebutuhan sehari -- harinya.

Selain permasalahan akses jalan, Pemerintah juga harus membangun beberapa tempat untuk kegiatan pendidikan para anak -- anak di daerah Sukomade. Sebab jika kurangnya ilmu pengetahuan yang diberikan terhadap anak -- anak disana pasti juga akan menyebabkan rendahnya Sumber Daya Manusia yang dihasilkan. 

Tenaga pendidik juga harus ditambahkan untuk mengajar serta Pemerintah harus memberikan fasilitas supaya Tenaga Pendidik di Sukomade ini merasa nyaman untuk memberikan pengetahuan terhadap siswanya. Walaupun hanya belasan anak -- anak yang terdapat pada daerah ini tetapi Pemerintah juga harus memperhatikannya.

Permasalahan ekonomi yang terjadi dari peristiwa yang telah disebutkan yaitu Kemiskinan. Mengapa kemiskinan menjadi masalah ekonomi di Dusun Sukomade Desa Sarongan ini? Karena keterbatasan sarana dan prasarana disana membuat masyarakat sulit untuk mengikuti kemajuan jaman. Selain itu tidak adanya lapangan pekerjaan di daerah sana karena benar -- benar daerah yang terpencil dan jauh dari pusat keramaian. 

Hal ini membuat ekonomi masyarakat disana masih tergolong rendah sebab tidak adanya pemasukan penghasilan bahkan tidak mendapatkan gaji akibat kurangnya lapangan pekerjaan. Di sisi lain bahan pangan sehari -- hari juga lumayan mahal akibat buruknya akses jalan dan kurangnya sarana transportasi pada daerah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun