Indonesia Tinggi Akan Toleransi Antar Sesama

Indonesia merupakan negara majemuk. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) majemuk memiliki arti terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan, dan kemajemukan diartikan sebagai keanekaragaman. Dapat disimpulkan bahwa negara yang majemuk dapat diartikan sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati dan budaya yang dimiliki oleh negara tersebut. Dari pemahaman seperti yang kita ketahui, di Indonesia terdiri dari banyak suku, agama, budaya, serta bahasa daerah yang berbeda-beda.

Sedangkan Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik antarindividu maupun kelompok. Untuk menghadirkan perdamaian dalam keberagaman, perlu menerapkan sikap toleransi.

Wujud toleransi tersebut dapat kita lihat dari berbagai agama yang ada di Indonesia. Walaupun mayoritas agama yang dianut di Indonesia merupakan agama Islam, akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan sikap masyarakat Indonesia untuk toleransi dan menghormati kepada sesama masyarakat baik seagama maupun berbeda agama.

Seperti Umat Islam beribadah di Masjid, Umat Kristiani dan katholik di Gereja, Umat Hindustan di Pura, Umat Budha beribadah di Vihara, serta umat Khonghucu di Klenteng. Kerukunan yang tercermin dari kebiasaan bangsa Indonesia berupa toleransi dan menghormati tersebut merupakan cerminan dari nilai luhur bangsa yaitu pancasila, khusus nya sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa bermakna bahwa Indonesia memberikan kebebasan beragama kepada semua masyarakat nya dan tidak ada paksaan apapun yang diatur oleh Negara agar masyarakat nya menganut agama tertentu. Hal yang diterapkan di Indonesia tersebut juga tercermin dari ajaran salah satu  agama di Indonesia yaitu Islam yang sangat menjunjung tinggi rasa toleransi antar sesama. Seperti dalam Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 256 yang berbunyi :

Yang artinya :
256. Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Atas dasar sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam pancasila, maka masyarakat di Indonesia sangat tinggi akan sikap toleransi dan menghormati antar sesama. Hal tersebut tercermin dari kebiasaan akan kedamaian yang diterapkan oleh bangsa Indonesia. Kedamaian tersebut merupakan bentuk praktek dari sikap mengamalkan pancasila sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

Maka dari itu, adanya kebebasan untuk kita beragama apapun menurut keyakinan kita masing-masing. Indonesia tidak memaksa masyarakat nya untuk beragama tertentu. Tapi, beragama lah sesuai yang diakui bangsa Indonesia ya! Salam damai bangsa Indonesia.