Mohon tunggu...
nadia fitriagustin
nadia fitriagustin Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Hobi saya adalah bernyanyi dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Mendorong Kebangsaan Digital

21 Desember 2023   07:05 Diperbarui: 21 Desember 2023   07:13 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era globalisasi saat ini, istilah "bangsa digital" semakin populer, dan TIK memainkan peran penting dalam mewujudkannya. TIK tidak hanya sekadar alat bantu, tetapi juga merupakan fondasi bagi kemajuan digital suatu bangsa.

Akses yang Merata:
Akses yang merata sangat penting untuk mendorong kebangsaan digital. Ini melibatkan beberapa elemen penting yang dapat mendorong integrasi TIK di seluruh negara.
Pertama, dasar utama konektivitas yang merata adalah akses internet yang sama. Kebijakan yang mendukung infrastruktur internet yang luas dan terjangkau dalam situasi ini sangat penting. Jika investasi dilakukan untuk menyediakan akses internet berkualitas tinggi di daerah pedesaan atau terpencil, perbedaan antara kota dan daerah terpencil akan berkurang.


Selain itu, sangat penting untuk memberikan pendidikan dan pelatihan TIK di seluruh lapisan masyarakat. Memberdayakan masyarakat dengan keterampilan digital memungkinkan mereka untuk lebih aktif terlibat dalam ekosistem digital. Program pelatihan dan literasi digital dapat membantu memastikan bahwa semua orang tahu cara menggunakan teknologi dasar, sehingga tidak ada kelompok yang tertinggal.

Peningkatan jaringan telekomunikasi, termasuk jaringan seluler dan broadband, di daerah terpencil dan perkotaan akan memastikan bahwa komunikasi tidak hanya cepat tetapi juga dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Selain itu, kebijakan yang mendukung startup teknologi lokal dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dapat membantu membangun ekosistem digital yang adil di seluruh negeri dengan mendukung inisiatif lokal.

Untuk mencapai konektivitas yang merata, diperlukan pendekatan yang luas yang melibatkan dukungan terhadap inovasi lokal, pelatihan masyarakat, dan pengembangan infrastruktur. Sebuah negara dapat benar-benar mewujudkan kebangsaan digital yang inklusif dan berkelanjutan dengan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses dan memahami teknologi informasi dan komunikasi.

Pendidikan berbasis Teknologi
Paradigma baru yang dikenal sebagai pendidikan berbasis teknologi akan mengubah cara kita melibatkan dan mengubah proses pembelajaran. 

Beberapa aspek penting pendidikan berbasis teknologi adalah sebagai berikut:
1. E-learning dan Pembelajaran Daring: E-learning memungkinkan siswa untuk mengakses pelajaran melalui platform daring kapan saja dan di mana saja.

Pembelajaran online mengatasi batasan geografis dan memungkinkan akses ke sumber daya pendidikan di seluruh dunia. Ini juga menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.


2. Aplikasi Edukasi dan Platform Pembelajaran: Aplikasi dan platform pembelajaran seperti Khan Academy, Coursera, dan edX memberikan akses ke kursus dari universitas terkemuka di dunia, meningkatkan diversitas dan kualitas pembelajaran.


3. Peningkatan Keterampilan Digital: Pendidikan berbasis teknologi membantu orang belajar keterampilan digital yang penting untuk kehidupan modern. Keterampilan ini termasuk kemampuan untuk memahami teknologi, memecahkan masalah, dan bekerja sama dengan orang lain melalui internet.


4. Kelas Virtual dan Pembelajaran Video: Kelas virtual memungkinkan siswa dan pendidik berinteraksi satu sama lain secara real-time tanpa batasan geografis.
Video pembelajaran membantu memvisualisasikan konsep, meningkatkan pemahaman siswa, dan mengkomunikasikan informasi yang rumit.


5. Penggunaan Teknologi Augmented dan Virtual Reality: Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dapat meningkatkan pengalaman belajar dengan simulasi interaktif dan imersif. Ini dapat membantu siswa belajar dalam bidang seperti sains, matematika, dan bidang lain.


6. Personalisasi Pembelajaran: Teknologi memungkinkan personalisasi pembelajaran, yang berarti kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa secara individual. Sistem pembelajaran adaptif, misalnya, menggunakan kecerdasan buatan untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar siswa.


7. Evaluasi dan Pelacakan Progres: Teknologi memungkinkan evaluasi yang lebih efektif dan objektif melalui ujian daring, penilaian berbasis komputer, dan analisis data pembelajaran. Dengan melacak kemajuan siswa secara real-time, guru dan siswa dapat lebih cepat menemukan masalah yang perlu diperbaiki.

Pendidikan berbasis teknologi tidak hanya memberikan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tuntutan masa depan. Dengan integrasi yang bijaksana, pendidikan dapat menjadi kekuatan utama dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global di era digital.

Dalam rangka mewujudkan kebangsaan digital, peran TIK bukan hanya sebagai alat teknis, melainkan sebagai katalisator transformasi menyeluruh. Diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk memastikan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi benar-benar menjadi kekuatan positif yang mengarah pada kemajuan dan keberlanjutan kebangsaan digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun