“Kesempatan menjadi Mapres UMY tidak datang dua kali, maka sayang sekali kalau tidak memanfaatkan Pilmapres sebagai fasilitas mengupgrade diri. Siapapun bisa jadi Mapres, tapi akhirnya benar-benar jadi adalah Dia yang berani mendaftarkan diri. Jadi, tunggu apa lagi?” ujar mba Anisa Sopiah, Mahasiswa Beprestasi Utama UMY Program Sarjana.
Demi menciptakan mahasiswa yang memiliki kecerdasan komprehensif yang dapat menyeimbangkan antara hard skill dan soft skill, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan ajang Pemilihan Mahasiswa Beprestasi. Universitas Muhammdiyah Yogyakarta mewadahi mahasiswanya untuk menyalurkan semua ide kreatif mereka demi membangun dan terus memajukan kampus besarnya. Selain untuk memajukan kampus, ajang ini juga bertujuan sebagai bentuk apresiasi terhadap semua mahasiswa yang ikut berpartisipasi. Di ajang yang cukup besar ini mahasiswa bebas menuangkan ide kreatif mereka melalui karya tulis ilmiah sebagai salah satu persyaratannya.
Untuk mencalonkan diri sebagai finalis Mahasiswa Berprestasi, pastinya mahasiswa dapat memperoleh hal tersebut melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan estrakulikuler secara selaras dan seimbang. Beberapa persyaratan pentingnya itu calon finalis harus berusia maksimal 22 tahun, mahasiswa aktif dengan Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3,00 dan tentunya memiliki ide untuk membuat naskah Gagasan Kreatif bagi peserta dari Program Sarjana dan naskah Produk Inovatif bagi peserta dari Program Diploma.
“mahasiswa beprestasi itu bukan melulu mereka yang punya tropi banyak, mereka yang mengikuti juara kompetisi segala macam, mereka yang punya sertifikat banyak, tidak. Tetapi mereka yang bisa mengimplementasikan prestasi banyak di dunia perkuliahan, jadi tidak harus yang namanya memiliki nilai IPK tinggi” ujar Gita Fitri Rachmadani, pemenang best presenter Mapres 2021.
Para calon finalis Mahasiswa Berprestasi harus mengikuti rangkaian timeline, yang tidak lain dan tidak bukan, ada sesi tahap seleksi dari fakultas itu sendiri untuk di jadikan perwakilan langsung dari fakultas calon finalis tersebut. “aku ga pernah punya pikiran untuk mendaftar Pilmapres ini, secara tiba-tiba ditunjuk untuk mencalonkan diri sebagai calon finalis tanpa adanya
sama sekali penawaran terlebih dahulu”, ujar Gita. Gita Fitri ini merupakan salah satu pemenang Mapres dengan kategori best presenter di tingkat kampus.
Melihat pengalaman langsung dari salah satu pemenang Mapres 2021 ini, yaitu Gita Putri Rachmadani berasal yang dari Fakultas Pendidikan Bahasa prodi Bahasa Inggris Angkatan 19, beliau melewati berbagai proses yang dihadapi sampai menjadi best presenter. Gita yang menuangkan ide kreatifnya melalui gagasan berbentuk karya ilmiah tersebut membahas tema mengenai ‘pendidikan’. Tema yang di ambil itu tentu saja yang berhubungan dengan program studi yang dijalaninya sekarang. Dalam isi gagasan ide kreatif tersebut, beliau membahas apa sih program kerja yang akan menjadikan Pendidikan di Indonesia lebih maju dan berkembang sampai tahun 2030 nanti. Gagasan ide kreatif yang dibuat, lalu di presentasikan di depan juri dan finalis lainnya. Hal unik dari presentasi mba Gita, ia menyampaikan semua materinya dengan Bahasa Inggris.
Pasti banyak mahasiswa yang bertanya-tanya, ikut Pilmapres untuk apa sih? Apakah menjadi icon kampus kita? Atau punya tanggung jawab sendiri untuk kemajuan kampus? Tidak. Menjadi pemenang Mapres itu bukan untuk penanggung jawab kemajuan kampus di kemudian hari atau masa selanjutnya, tetapi lebih ke moral kita untuk ikut apresiasi dan membantu, atau itu juga salah satu kesempatan besar kita yang sudah memiliki gelar pemenang misalnya, mereka pemenang Mapres pasti dilirik oleh pejabat kampus, para dosen, bahkan para mahasiswa.
Dari sana kita bisa lebih banyak relasi sekaligus menambah peluang untuk pekerjaan. “gelar Mahasiswa Berprestasi merupakan hadiah bagi mahasiswa yang mampu memaksimalkan potensi diri. Mampu menempatkan diri baik dalam kompetisi, organisasi, dan kontribusi sebagai sarana evaluasi untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Sekarang waktumu! Ambil kesempatanmu!” ujar Muhammah Pasya, Mahasiswa Beprestasi Utama UMY program diploma.
