Abstrak: Analisis potensi ekonomi di Kabupaten Tanah Bumbu dilakukan untuk mengevaluasi keberagaman sumber daya di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di setiap kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kecamatan memiliki karakteristik dan komoditas unggulan yang berbeda, menciptakan peluang pengembangan yang bervariasi. Sektor pertanian menonjol dengan komoditas hortikultura seperti cabai dan kangkung, sementara kelapa sawit mendominasi sektor perkebunan. Sektor peternakan menunjukkan potensi untuk pengembangan lebih lanjut, terutama dalam budidaya itik dan ayam, sedangkan sektor perikanan masih memerlukan optimasi untuk meningkatkan hasil tangkapan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dasar bagi pengembangan kebijakan yang lebih terarah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
Kata Kunci: Potensi ekonomi, Kabupaten Tanah Bumbu, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pengembangan daerah.
PENDAHULUAN
Pembangunan daerah adalah proses berkelanjutan dan bertahap yang mengoptimalkan sumber daya dan potensi setiap wilayah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Sebagai bagian dari pembangunan nasional, pembangunan daerah dijalankan dengan prinsip otonomi daerah dan pengelolaan sumber daya nasional, yang membuka peluang untuk memperkuat demokrasi serta meningkatkan kinerja daerah demi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian integral dari pembangunan daerah secara menyeluruh. Menurut Dumairy (1996), subsektor pertanian mencakup subsektor tanaman pangan, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan peternakan. Sejumlah penelitian terdahulu yang membahas komoditas unggulan di sektor pertanian. Penentuan wilayah ini menggunakan berbagai pendekatan analisis, salah satunya adalah analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share yang  berfungsi  untuk  mengidentifikasi  komoditas  unggulan. Analisis  regresi  linier berganda digunakan untuk memahami faktor-faktor penting dalam menentukan lokasi kawasan agroindustri, sementara analisis pembobotan membantu dalam memilih lokasi yang paling strategis untuk pengembangan wilayah sebagai kawasan agroindustri.Sektor pertanian, sebagai salah satu elemen penting, memainkan peran vital dalam pembangunan daerah. Namun, sektor ini kerap dianggap sebagai pelengkap dalam pembangunan ekonomi, berfungsi terutama sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber bahan pangan murah untuk mendukung sektor industri yang diprioritaskan sebagai sektor unggulan dinamis dalam strategi pembangunan ekonomi secara keseluruhan (Bangun, 2019).
Kabupaten Tanah Bumbu, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Dengan luas wilayah yang mencakup lahan subur dan keberagaman sumber daya alam, Tanah Bumbu menghadirkan peluang signifikan untuk pengembangan berbagai komoditas unggulan. Pada tahun 2022, pengembangan sektor-sektor ini diharapkan dapat mendukung perekonomian lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan yang menjadi sentra utama produksi. petani. Di samping itu, sektor peternakan memberikan kontribusi terhadap penyediaan protein hewani, dengan potensi pengembangan pada komoditas sapi, kambing, dan unggas. Tidak kalah penting, sektor perikanan di Tanah Bumbu juga memiliki peluang besar, terutama dalam budidaya ikan air tawar dan laut, serta hasil tangkapan dari perairan setempat. Namun demikian, pemanfaatan potensi ini masih menghadapi beberapa tantangan. Infrastruktur pendukung, ketersediaan teknologi, serta akses pasar masih menjadi kendala utama bagi para pelaku usaha di sektor-sektor tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kajian mendalam mengenai potensi dan tantangan di masing-masing sektor agar dapat dirumuskan strategi pengembangan yang tepat sasaran.
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan ekonomi adalah target yang ingin dicapai oleh perekonomian dalam jangka panjang, dengan upaya untuk konsisten semaksimal mungkin dengan pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Pertumbuhan ekonomi dapat menjelaskan sekaligus mengukur kinerja perkembangan suatu perekonomian. Dalam praktiknya, pertumbuhan ekonomi (economic growth) mencerminkan kemajuan ekonomi yang terjadi di suatu negara, seperti: (1) peningkatan jumlah dan produksi barang industri; (2) perkembangan infrastruktur; dan (3) peningkatan produksi dari aktivitas ekonomi dalam periode tertentu, misalnya satu tahun. Menurut Kuznets (1973), pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan kapasitas produksi suatu negara dalam jangka panjang untuk menyediakan barang ekonomi bagi penduduknya. Definisi ini memiliki tiga komponen: Pertama, pertumbuhan suatu bangsa terlihat dari peningkatan berkelanjutan dalam persediaan barang. Kedua, teknologi maju berperan sebagai faktor penentu dalam pertumbuhan ekonomi yang memengaruhi kemampuan untuk menyediakan berbagai barang bagi penduduk. Ketiga, penggunaan teknologi yang luas dan efisien memerlukan penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi, sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara efektif.
Daya saing berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk efektif di pasar persaingan dibandingkan dengan organisasi lain yang menawarkan produk atau layanan serupa. Perusahaan yang mampu menghasilkan produk atau layanan berkualitas adalah perusahaan yang efektif dan memiliki daya saing. Sebaliknya, perusahaan yang kurang memiliki daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Kekurangan daya saing menunjukkan ketiadaan keunggulan, dan tanpa keunggulan ini, perusahaan tidak memiliki alasan untuk bertahan dalam pasar persaingan jangka Panjang (Salam safitri, 2024).
METODE
penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, mengingat banyaknya informasi yang tersedia di berbagai sumber tersebut.
Analisis Data
Analisis Location Quotient (LQ) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menilai kinerja ekonomi suatu daerah, yang berfungsi untuk mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang termasuk dalam kategori unggulan. Perhitungan LQ dilakukan dengan mengukur konsentrasi kegiatan sektor ekonomi di suatu daerah dibandingkan dengan kontribusinya terhadap perekonomian daerah tersebut, serta dibandingkan dengan peran sektor ekonomi sejenis dalam perekonomian yang lebih luas.