Rasa sakit adalah cara untuk tubuh kita melakukan komunikasi. Rasa sakit juga merupakan tanda kepada kita untuk segera istirahat, minum obat maupun pergi ke dokter untuk memeriksakan diri.
 Hampir semua orang mengeluh akan rasa sakit, lalu bagaimanakah jika tubuh kita tidak dapat berkomunikasi atau merasakan sakit?? Bukan sekedar imajinasi, tetapi benar terjadi.
Dalam dunia kedokteran, terdapat sebuah kondisi seseorang dimana tubuhnya tidak merasakan sakit, dan suhu. Meskipun dapat merasakan tekanan. Kondisi ini disebut dengan congenital analgesia atau Congenital insensitivity to pain (CIPA).Â
CIPA sendiri merupakan transmisi genetic dari neuropati otonom dan sensorik (hereditary sensory and autonomic neuropathy (HSAN)), turunan tipe empat atau juga dikenal dengan HSAN IV.. Singkatnya, apabila mengalami kondisi ini seseorang tidak akan merasakan sakit meskipun sedang terluka, terinfeksi virus dan lain-lain,
Mungkin seseorang penderita CIPA dapat dikatakan manusia super yang tidak merasakan apa-apa, tetapi sebenarnya penderita CIPA memiliki kondisi tubuh yang sangat berbahaya.Â
Mereka tidak merasakan sakit, nyeri dan sebagainya tetapi bukan berarti mereka akan selalu sehat. Penderita CIPA akan mengalami peningkatan luka, memar, patah tulang dan lain lain.Â
Fraktur dan luka bakar sangat umum dirasakan. Masalah yang lebih sulit diatasi adalah kerusakan sendi. Orang dengan CIPA menggunakan sendi mereka dengan keras.Â
Ketika duduk atau tidur dan Anda merasa tidak nyaman, Anda menyesuaikan posisi Anda untuk menghilangkan stres pada area tertentu dari tubuh Anda. Seseorang penderita CIPA tidak akan melakukannya, dan keausan ekstra dapat menyebabkan pembengkakan dan cedera serius pada panggul, lutut, dan persendian lainnya.Â
Orang dengan CIPA sering menderita osteomielitis, infeksi tulang yang dapat mengakibatkan berkurangnya fungsi anggota gerak atau sendi dan bahkan amputasi. Karena mereka tidak merasakan sakit, mereka juga tidak dapat merasakan nyeri ketika mengalami sakit kronis hingga tiba-tiba mereka meninggal.
Pada anak kecil penderita CIPA, anak tersebut mungkin saja tidak sadar ketika terluka, ataupun merasa sakit. Ketika beraktifitas bisa saja ia tidak sengaja menggigit lidah ketika tumbuh gigi atau menggosok mata hingga kornea terluka. Meski terluka atau terpotong, mereka tidak akan sadar dan kita tidak dapat menghentikannya karena mereka tidak menangis.Â
Anak-anak penderita CIPA juga tidak dapat mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh mereka. Karena ketidakpekaan dan kondisi tubuh seperti inilah yang membuat 20% persentasi penderita CIPA tidak dapat melewati umur 3 tahun karena demam. Singkatnya usia penderita CIPA singkat.