Mohon tunggu...
Nadia Sarah
Nadia Sarah Mohon Tunggu... -

seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maaf...

8 Mei 2012   14:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maaf, hanya seonggok daging tak berguna

'enyah saja aku', begitu mungkin pikirmu

barangkali, aku lebih hitam dari kubangan dosa. Lebih jijik dari mulut-mulut yang berdusta

sampai berapa kalipun, maaf, meski tiada guna.

Bila kutampungkan airmata menjadi satu telaga, takkan cukup sesalku padamu. Harus bagaimana lagi aku?

Tahukah kau? Aku lelah pada topeng-topeng, acapkali kutanggalkan tak habis-habis aku merasa berdosa

aku janji takkan jadi aku yang itu, aku akan jadi aku yang membikin senyummu tak habis-habis menyapaku.

Karenanya, hari ini, mungkin satu-satunya kesempatan untuk menjadi aku yang berbeda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun