Total biaya variabel per jar sambal = Bahan baku + Biaya kemasan
  = Rp 35.000 + Rp 3.000
  = Rp 38.000 30
  = Rp. 1.140.000
4. Laba yang diinginkan:
 a. Persentase laba yang diinginkan: 25% dari pendapatan
Laba yang diinginkan = Persentase laba yang diinginkan x Pendapatan
           = 25% x Rp 80.000.000
           = Rp 20.000.000
5. Break-Even Point (Titik Impas):
 Break-Even Point adalah titik di mana pendapatan sama dengan total biaya (tetap dan variabel), sehingga laba menjadi nol.
Apa itu "Dabu-dabu Instant Jar"?
Dabu-dabu adalah salah satu jenis sambal yang berasala dari Manado dari Sulawesi Utara, Indonesia. Sambal ini sering digunakan sebagai bahan penyedap untuk makanan laut, khususnya berbagai hidangan ikan bakar dan ayam bakar.
Dabu-dabu Instant Jar adalah produk sambal yang khas dari Indonesia, dengan kemasan yang praktis, instant dan juga memiliki rasa yang fresh karena dikemas dengan steril dan wadah beling / kaca dapat melindungi bahan masakan tersebut.
1. Cost-Volume-Profit (CVP)
Cost Volume Profit atau disingkat CVP adalah suatu metode perhitungan bisnis yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah biaya, banyaknya produk, dan keuntungan yang didapatkan dalam suatu proses produksi
Harga Jual Dabu-dabu instant jar 1 Jar : Rp. 40.000
Biaya Bahan Baku per porsi : Rp. 35.000
Biaya Operasional Tetap per bulan : Rp. 5.000.000
Laba yang diinginkan per bulan : Rp 20.000.000
1. Berapa banyak penjualan yang harus dilakukan untuk mencapai BEP?
= p (x) -- {a+b(x)}