Mohon tunggu...
Yuda Rangga
Yuda Rangga Mohon Tunggu... Guru - nadhratul asri adalah Yang berbeda

"berjuang menggenggam malam dengan pagi, berusaha untuk slalu bersyukur dan sabar"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akulah Impian Itu

3 Februari 2016   02:27 Diperbarui: 3 Februari 2016   02:34 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="impian"][/caption]

Hidup berawal dari impian, bukankah begitu?

Ya, impian. Bagaimana tidak, seorang bayi lahir keluar dari rahim seorang ibu karena ibunya memiliki impian untuk mempunyai anak. Anak itu terus hidup, karena orangtuanya terus bermimpi kelak anak itu akan tumbuh besar dan menjadi orang dewasa yang sukses dan bermanfaat untuk dunia. Pun dia akan bertahan hidup dengan impiannya saat masih kecil, kelak akan menjadi seperti apakah dewasa nanti. Cita-cita, begitu disebutnya.

"Aku kalau sudah besar nanti ingin jadi ksatria baja hitam!". Begitu lantangnya anak kecil meneriakan impiannya, cita-citanya. Meski kita tau, menjadi ksatria baja hitam atau yang disebut kamen rider bukanlah tujuan kehidupan sebenarnya. Tetapi setidaknya para bocah kecil itu sudah berani menyuarakan impiannya. Sudah mau jujur, ingin menjadi apa kelak ketika dia besar nanti. Soal dia ingin menjadi apa, itu urusan belakangan. Yang terpenting mereka memiliki impian. Kalau saja sejak kecil sudah dibentuk untuk tidak ber'mimpi', dilarang bercita-cita, tentu kita tidak memiliki hasrat untuk hidup.

     Jika saja hidup ini tanpa tujuan, yakni menggapai sebuah impian, untuk apa kita hidup? Hidup akan terasa hampa. Tak tau harus kemana. luntang-lantung, kalo kata ndeso nya. Hambar dijalani. Sederhana saja, setiap insan di dunia ini pasti ingin memiliki hidup bahagia. Dan bukan hanya itu, manusia terus berharap semoga kebahagian itu juga hadir kedalam keluarganya, tetangganya, lingkungannya, bangsanya, dan seluruh penghuni bumi ini.

Tapi impian yang tinggi tidak hanya sampai disitu. Apakah menjadi seorang dokter yang sukses, pilot yang handal, pejabat yang bermartabat, atau apapun sebutannya. Itu semua hanyalah sebuah 'trademark' atau profesi untuk dijalani dalam kehidupan, bukanlah semata-mata impian ataupun tujuan hidup sebenarnya. Karena sejatinya dalam hidup ini belumlah disebut bahagia jika hanya materi, profesi, dan posisi yang dijadikan parameter kesuksesan.

Toh banyak juga manusia yang sudah memiliki banyak harta, jabatan tinggi, tetapi hidupnya tidak bahagia. Malah Pusing tujuh keliling mikirin hartanya yang bergelimpangan, tidur pun uring-uringan. Di sisi lain, banyak juga orang yang memiliki kehidupan sederhana, pas-pasan, tetapi bisa menjalani kehidupannya dengan bahagia. Mungkin karena mereka tidaklah semata-mata menjadikan kehidupan di dunia ini sebagai tujuannya. Tetapi mereka juga menjadikan cinta Tuhan-nya sebagai prioritas utama menjalani kehidupan. Sehingga, meski hanya memiliki segelintir uang, asal cukup untuk kehidupan, mereka bisa tetap tersenyum bahagia. :)

Ketahuilah, bahwa impian itu membuat manusia untuk terus bergerak, berusaha sekuat tenaga, berjuang hingga titik darah penghabisan. Namun yang terpenting adalah bagaimana mengarahkan impian kita menjadi 'mimpi indah', karena impian yang baik itu akan selalu membawa kepada ketenangan dalam menjalankannya. Dan ingatlah, impian akan terus mengulurkan tangannya untuk membantu manusia untuk mencapai kebahagiaan dan tujuan kehidupannya. Maka dari itu, hal pertama yang harus kita lakukan adalah berkenalan dengan impian. Sehingga ia menyapa mu, "Akulah impian itu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun