Apabila Anda pernah menonton film “Geronimo: An American Legend”, maka pasti sudah tidak asing dengan Suku Apache, warga pribumi yang kerap menggunakan penutup kepala dari bulu angsa.
Suku Apache merupakan nama yang diberikan untuk sekumpulan masyarakat yang bermukim di daerah Amerika Utara. Mereka telah ada sebelum Cristopher Columbus menemukan Benua Amerika.
Bersama suku Aztec, Sioux, Creek, dan berbagai suku lainnya, Suku Apache termasuk ke dalam kategori suku Indian yang berkembang menjadi beberapa suku. Beberapa tokoh terkenal yang berasal dari kalangan Suku Apache ialah Geronimo, Cochise dan Mangas Coloradas.
Suku Apache hidup secara nomaden alias berpindah-pindah. Dahulu mereka menetap di sekitar barat daya Meksiko sampai ke Arizona tenggara. Untuk bertahan hidup, mereka mengumpulkan berbagai bahan makanan yang ada di alam.
Rumah yang didirikan oleh Suku Apache disebut teepee atau tenda, sebuah bangunan yang menyerupai gubuk dan terbuat dari ranting atau kayu dan atapnya ditutupi oleh rumput ataupun kulit kerbau dan juga kulit bison.
Pemasangan rumput atau pun kulit hewan ini sengaja direnggangkan pada ranting atau kayu, hal ini bertujuan agar asap dari api unggun yang dinyalakan di dalam rumah dapat keluar dan sirkulasi udara pun menjadi lancar. Rumah ini arsitekturnya disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana Suku Apache menetap saat itu.
Untuk masalah kepercayaan, Suku Apache cenderung mempercayai hal yang berasal dari kekuatan alam dan juga hal gaib. Mereka melakukan ritual penyembahan kepada makhluk gaib yang bernama Gan (roh gunung) dan Usen (yang dieja yusn). Suku Apache percaya bahwa makhluk gaib inilah yang memberikan mereka kehidupan di dunia.
Masyarakatnya memiliki beberapa kelompok utama, antara lain Arivaipa, Chiricahua, Coyotero, Faraone Gileno, Llanero, Mescalero, Mimbreno, Mogollon, Naisha, Tchikun dan Tchishi.
Pada dasarnya, Suku Apache merupakan suku yang kuat. Mereka sering melakukan pertarungan dengan orang Spanyol dan Meksiko selama berabad-abad lamanya. Serbuan pertama Suku Apache terjadi pada akhir abad ke-17 berlangsung ke daerah Sonora, sebuah daerah yang terletak di Meksiko.
Ketika melakukan peperangan mereka menggunakan busur, anak panah, pisau, dan pentung sebagai senjata. Namun, tidak jarang pula mereka membawa tomahawk sebagai senjata perang mereka.