Mohon tunggu...
Nadhira Aghnia Ilminada
Nadhira Aghnia Ilminada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNDIP: Penyuluhan Penggunaan APD dan Pengadaan APD pada Pekerja Pupuk Organik Eceng Gondok di Desa Kesongo, Tuntang, Semarang

15 Januari 2022   21:42 Diperbarui: 15 Januari 2022   21:51 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadhira Aghnia Ilminada, mahasiswi KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021, lakukan penyuluhan dan advokasi terkait APD pada pengolah pupuk organik eceng gondok, dokpri

Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang (12/01/2022). Tim Kuliah Kerja Nyata Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Korps Suka Rela Unit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro 2021 menyelenggarakan kegiatan penyuluhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan advokasi pengadaan APD kepada pekerja pupuk organik eceng gondok di Desa Kesongo.


Kegiatan penyuluhan dan advokasi mengenai Alat Pelindung Diri (APD) oleh Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021 telah berhasil dilaksanakan pada Rabu, 12 Januari 2022 (siang hari) dan berlokasi di greenhouse milik salah satu warga Desa Kesongo. Penyelenggaraan penyuluhan dan advokasi tersebut bertujuan untuk memberikan dan menyebarluaskan informasi terkait pentingnya penyediaan dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) oleh pekerja pengolah pupuk organik eceng gondok. Sasaran kegiatan penyuluhan yaitu beberapa pekerja pengolah pupuk organik eceng gondok, sedangkan sasaran advokasi yaitu Pemerintah Desa Kesongo. Kegiatan penyuluhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan advokasi pengadaan APD kepada pekerja pupuk organik eceng gondok disampaikan oleh seorang mahasiswi semester lima, Nadhira Aghnia Ilminada.

Eceng gondok dengan nama latin Eichhornia crassipes merupakan salah satu alternatif bahan organik yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk dan media tumbuh. Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memiliki potensi eceng gondok yang melimpah karena wilayahnya berbatasan dengan Danau Rawa Pening. Selain menyimpan kelimpahan sumber daya alam, Desa Kesongo juga memiliki sumber daya manusia yang terampil. Masyarakat Desa Kesongo menerapkan salah satu metode pengolahan sampah yaitu melalui pembuatan pupuk organik berbahan dasar eceng gondok. Aktivitas pengolahan humus eceng gondok menjadi produk pupuk organik dilakukan oleh masyarakat Desa Kesongo menggunakan tenaga manusia dan mesin.

Belum banyak masyarakat yang menekuni pengolahan pupuk organik eceng gondok, begitu pula di Desa Kesongo. Aktivitas tersebut tergolong dalam pekerjaan sektor informal. Tahapan pembuatan pupuk organik eceng gondok dimulai dari proses pengambilan humus eceng gondok di sekitar Danau Rawa Pening dan berujung pada proses akhir yaitu pengemasan. Dalam setiap tahapan yang dilakukan, pekerja pengolah pupuk eceng gondok belum menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang semestinya sesuai aktivitas kerja dan kondisi tempat kerja. Hal ini terjadi karena tidak tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) dan belum adanya edukasi serta penyebarluasan informasi mengenai pentingnya penggunaan APD dan jenis APD sesuai aktivitas kerja.

Proses penyuluhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada masyarakat yang merupakan pengolah pupuk organik eceng gondok dan penyerahan modul, dokpri
Proses penyuluhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada masyarakat yang merupakan pengolah pupuk organik eceng gondok dan penyerahan modul, dokpri

Penyampaian informasi mengenai jenis dan fungsi Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan oleh pekerja pengolah pupuk organik eceng gondok, dokpri
Penyampaian informasi mengenai jenis dan fungsi Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan oleh pekerja pengolah pupuk organik eceng gondok, dokpri
Berdasarkan kondisi tersebut, penyampaian informasi terkait Alat Pelindung Diri (APD) khususnya pada pekerja pupuk organik eceng gondok menjadi suatu hal yang penting bagi masyarakat Desa Kesongo. Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah. Dalam proses penyampaiannya dibantu dengan penyediaan dan pembagian modul edukasi agar mudah dipahami, padat, jelas, dan dapat disimpan. Modul edukasi memuat analisis dan penjelasan mengenai Alat Pelindung Diri (APD), pekerja pengolah pupuk organik eceng gondok, alur proses kerja pembuatan pupuk organik eceng gondok, pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), serta jenis dan fungsi Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja pupuk organik eceng gondok.

Bagian dari Modul Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja Pupuk Organik Eceng Gondok yang disusun oleh mahasiswa KKN Kesehatan Masyarakat Peminatan K3, dokpri
Bagian dari Modul Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja Pupuk Organik Eceng Gondok yang disusun oleh mahasiswa KKN Kesehatan Masyarakat Peminatan K3, dokpri

Setelah kegiatan penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan kegiatan advokasi kepada Pemerintah Desa Kesongo. Bapak Dendi Sarwo Edi, S.I.P. selaku Sekretaris Desa Kesongo merupakan sasaran advokasi perwakilan dari Pemerintah Desa Kesongo. Advokasi terkait pengadaan APD pada pekerja pupuk organik eceng gondok dilakukan oleh mahasiswa pada hari yang sama dan berlokasi di Balai Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Proses advokasi terkait pengadaan APD pada pekerja pupuk organik eceng gondok dan penyerahan modul kepada perwakilan dari Pemerintah Desa Kesongo, dokpri
Proses advokasi terkait pengadaan APD pada pekerja pupuk organik eceng gondok dan penyerahan modul kepada perwakilan dari Pemerintah Desa Kesongo, dokpri

Kegiatan penyuluhan dan advokasi mengenai Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja pengolah pupuk organik eceng gondok berjalan dengan lancar serta mendapatkan antusiasme dari sasaran. Dukungan juga diberikan dan diutarakan secara langsung oleh perwakilan dari Pemerintah Desa Kesongo, Bapak Dendi Sarwo Edi, S.I.P. Dengan terselenggaranya penyuluhan dan advokasi ini, diharapkan mampu menambah wawasan bagi pekerja dan masyarakat lingkungan sekitar mengenai pentingnya memperhatikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) salah satunya melalui pengenalan, penyediaan, dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga dapat membantu meminimalkan risiko dan bahaya kecelakaan kerja baik berupa keluhan, cedera, Penyakit Akibat Kerja (PAK), dan lain sebagainya.

Penulis : Nadhira Aghnia Ilminada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun