Mohon tunggu...
nadhimrach
nadhimrach Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Prodi Ilmu Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua Aspek Penting Pembangunan Suatu Negara: Migrasi Tenaga Kerja & Perdagangan Internasional

24 Maret 2025   15:58 Diperbarui: 24 Maret 2025   15:57 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat erat kaitannya dengan kondisi global, termasuk pergerakan pekerja antarnegara (Migrasi Tenaga Kerja) dan kegiatan jual beli antarnegara (Perdagangan Internasional). Hal kedua ini memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mempercepat pertukaran teknologi dan pengetahuan antarnegara.

Dalam era globalisasi, negara-negara semakin terhubung dan saling membutuhkan, baik dalam hal tenaga kerja maupun pertukaran barang dan jasa. Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai hubungan antara migrasi tenaga kerja, perdagangan internasional, dan pembangunan sangat diperlukan untuk merumuskan kebijakan yang berkelanjutan dan adil bagi semua pihak.

Migrasi tenaga kerja adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu wilayah ke wilayah lain, baik di dalam negeri maupun antarnegara, dengan tujuan mencari pekerjaan yang lebih baik. Perpindahan ini terjadi karena adanya perbedaan kondisi ekonomi, tingkat gaji, dan ketersediaan pekerjaan di berbagai wilayah atau negara.

Di satu sisi, negara-negara yang memiliki jumlah tenaga kerja berlebih sering kali menghadapi masalah sosial dan ekonomi akibat tingkat penurunan yang tinggi dan terbatasnya peluang kerja. Oleh karena itu, migrasi tenaga kerja menjadi solusi bagi individu yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik di negara tujuan yang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja. Di sisi lain, negara penerima tenaga kerja mendapatkan keuntungan berupa peningkatan produktivitas, tenaga kerja dengan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui pengeluaran konsumen dan pembayaran pajak.

Pengaruh migrasi tenaga kerja pada pembangunan memiliki beragam aspek. Bagi negara asal, uang yang dikirimkan oleh pekerja migran (remitan) menjadi sumber pendapatan luar negeri yang penting, meningkatkan kemampuan belanja masyarakat, dan mendorong investasi di sektor pendidikan dan kesehatan. Namun di sisi lain, migrasi tenaga kerja juga dapat menyebabkan "brain drain", yaitu hilangnya tenaga kerja terampil yang seharusnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Sementara itu, bagi negara yang menerima tenaga kerja asing, kedatangan pekerja dari luar negeri dapat memperkuat sektor industri dan jasa. Namun jika tidak dikelola dengan baik, migrasi tenaga kerja dapat menyebabkan kesenjangan sosial, kesenjangan antar pekerja, serta masalah ketenagakerjaan seperti kejujuran dan ketidakadilan dalam sistem penggajian. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mengatur migrasi tenaga kerja secara lebih adil dan berkelanjutan, baik melalui perjanjian antarnegara maupun peraturan nasional yang melindungi hak-hak pekerja.

Selain pergerakan tenaga kerja antarnegara, kegiatan jual beli antarnegara (perda internasional) juga merupakan faktor penting dalam memajukan perekonomian. Perdagangan internasional memungkinkan negara-negara untuk saling bertukar barang dan jasa sesuai dengan keunggulan masing-masing. Dengan adanya perdagangan bebas atau perjanjian dagang, negara-negara dapat memperluas jangkauan pasar, mendapatkan teknologi baru, serta mempercepat inovasi di berbagai sektor.

Bagi negara-negara yang sedang berkembang, serta dalam perdagangan internasional dapat menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Kegiatan ekspor produk-produk unggulan, seperti hasil pertanian, barang-barang manufaktur, dan sumber daya alam, dapat meningkatkan pendapatan negara serta memperbaiki kondisi perdagangan. Sebaliknya, impor barang modal dan teknologi dari negara-negara maju membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing industri dalam negeri.

Meskipun perdagangan internasional memiliki banyak manfaat, ada juga tantangan yang perlu dihadapi. Ketergantungan yang berlebihan pada ekspor dapat membuat suatu negara rentan terhadap perubahan harga di pasar global. Selain itu, negara-negara dengan daya saing yang rendah seringkali kesulitan bersaing dengan produk-produk impor, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan industri dalam negeri. Oleh karena itu, diperlukan strategi perdagangan yang seimbang untuk memastikan bahwa manfaat perdagangan internasional dapat dirasakan oleh semua pihak secara adil.

Perpindahan tenaga kerja antarnegara dan kegiatan penjualan beli antarnegara memiliki hubungan yang erat dalam perkembangan suatu negara. Hal kedua ini saling mendukung dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih terbuka dan kompetitif. Ketika suatu negara aktif dalam perdagangan internasional, kebutuhan akan pekerja dengan keahlian khusus meningkat, yang pada akhirnya mendorong perpindahan tenaga kerja ke sektor-sektor tertentu.

Sebagai contoh, negara yang memiliki industri manufaktur yang berkembang pesat akibat perdagangan internasional akan membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk memenuhi permintaan produksi. Jika tenaga kerja domestik tidak mencukupi, maka migrasi tenaga kerja menjadi solusi untuk mengisi kekurangan tersebut. Sebaliknya, migrasi tenaga kerja juga dapat memperkuat daya saing negara asal, karena pekerja migran yang kembali membawa keterampilan dan pengalaman baru yang dapat diterapkan di sektor domestik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun