Mohon tunggu...
Nadhilla Pembayun
Nadhilla Pembayun Mohon Tunggu... -

I am an ordinary girl

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Melawan Musuh Terbesar

12 Mei 2016   10:24 Diperbarui: 12 Mei 2016   10:38 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

My biggest enemy is myself ...

Ya ... sadar, tidak sadar dan memang harus diakui bahwa musuh terbesar itu adalah diriku sendiri. Meskipun -sekali lagi- harus kuakui bahwa perang tersulit itu ya melawan diri sendiri. Melawan rasa malas, keegoisan, kesedihan, ketakutan dan keangkuhan. Tapi, aku yakin semua itu akan bisa kulalui ... Coz Allaah always for me :-)

Aku jadi teringat dengan firman-Nya bahwa Dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang berusaha untuk merubah nasibnya. Disitu, Allaah akan menjadi penentu terakhir tentang bagaimana nasib kita setelahnya. Apa akan mampu berdikari atau malah terjebak selamanya dalam emosi diri semata???

Berhari-hari bahkan berminggu-minggu ini, aku sedang tertatih melawan musuh terbesar dalam hidupku sendiri. Rasanya itu hloo ... nano-nano. Tidak percaya diri, malas, berontak, dan seabrek pemikiran-pemikiranku sendiri yang kadang malah bikin tambah pusiiinng -memikirkan sesuatu yang tidak seharusnya dipikirkan-.

Mahasemu.

Akhirnya aku berpikir, untuk segera keluar dari belenggu ini. Memulai menapaki hari, yang sesungguhnya syarat dengan perjuangan. Di usiaku yang sudah hampir kepala 2 di tahun 2016 ini, aku harus berpikir secara matang untuk bisa menang mutlak melawan diri sendiri. Menang dari rasa malas, pikiran-pikiran negatif dan sisi-sisi negatif lainnya yang seolah-olah menantiku untuk segera di-entaskan oleh diriku sendiri, tentunya. Meskipun, aku tahu untuk melakukan hal tersebut akan amat sangat susah sekali.

Ada banyak sekali daftar mimpi yang berserakan di kepalaku yang menuntut untuk segera diwujudkan. Ada banyak hal yang ingin aku lakukan. Namun, lagi-lagi, aku harus menimang dan menimbang sendiri langkah yang harus aku tempuh. Saat rencana-rencana sudah tersusun, aku harus memulai dengan mengalahkan diriku sendiri. Dan pada akhirnya aku menyimpulkan bahwa ini semua adalah masalah niat, niat yang teguh untuk mengentaskan diri dari ilusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun