Mohon tunggu...
Nadhilla Pembayun
Nadhilla Pembayun Mohon Tunggu... -

I am an ordinary girl

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Birrul Walidain …

10 Mei 2016   16:03 Diperbarui: 10 Mei 2016   16:12 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda apa itu birrul walidain? Pernahkah Anda mendengarnya? Saya harap, paling tidak, Anda pernah mendengarnya dari guru agama sewaktu SD dulu. Saya juga masih ingat, waktu SD guru agama saya selalu mengatakan untuk berbakti kepada ayah dan ibu. Dan apapun sebutan untuk keduanya. Make-Pake, Ayah-Bunda, Abi-Umi, Babe-Enyak, Bapak-Ibu, Papi-Mami, Papah-Mama, Abah-Ambu, selama itu baik bagi mereka.

Dengan berbagai asumsi sederhana, tidak hanya guru agama, para gurupun juga memberikan nasihatnya tentang perintah berbakti kepada orang tua. Tidak jarang, nasihat tersebut disertai dengan hadits-hadits sebagai penguatnya. Hadits itu berbunyi, “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” Hadits ini, seringkali dikeramatkan oleh orang banyak. Siapapun yang mendengarnya pastilah merasa takut, khawatir dan merinding. Mungkinkah diri ini bisa menjadi kebanggaan mereka, yang berbakti kepada mereka, yang baik dan memberikan yang terbaik bagi mereka? Jika ternyata marah kedua orang tua disetarakan dengan marahnya Allah.

Selamanya seorang anak akan tetap menjadi anak, tidak ada kata mantan anak. Mungkin kalau untuk mantan istri, mantan suami itu ada. Meskipun orang tua kita bercerai, posisi kita tetap menjadi anak tercinta mereka, buah hati mereka. Karena ikatan antara orang tua dan anak itu tidak hanya berdasarkan pada aspek keturunan, tapi ada semacam ikatan emosional yang tak habis dimakan zaman dan ikatan itu akan selalu melekat di antara orang tua dan anak.

Dalam keadaan apapun, dimanapun dan kapanpun, ingat-ingatlah wajah teduh kedua orang tua Anda. Wajah-wajah itulah yang selalu membuat kita merinduinya. Ayah dan ibulah, manusia pertama yang kita lihat saat terlahir di dunia, dan senantiasa menemani dalam keseharian kita. Suara mereka, meski kita tidak melihatnya saat bayi, semakin lama semakin akrab di telinga kita. Maka dari itu, nikmatilah setiap jengkal langkah birrul walidain kita. Dan hendaklah kita selalu mendo’akannya dari semenjak mereka masih bisa untuk kita lihat senyumnya sampai keduanya wafat, “Ya Allah, sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka menyayangiku dan mendidikku waktu kecil, limpahkanlah selalu kesehatan bagi mereka, lindungilah dimanapun mereka berada, serta hadiahkan surga bagi mereka.” Aaamiin …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun