Herd Immunity disebut sebagai salah satu cara pandemi covid-19 berakhir. Herd Immunity diartikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kekebalan terhadari virus corona. Ini adalah suatu kondisi ketika Sebagian besar orang dalam sebuah kelompok memiliki kekebalan terhadap penyakit.
Kemudian berfungsi menjadi benteng bag orang lain yang rentan penyakit. Kalimat sederhananya, semakin banyak orang yang kebal, maka penyakit akan semakin sulit menyebar ke orang lain. Karena, selain dengan vaksin kekebalan tubuh bisa didapatkan secara alami.
Yakni didapat oleh orang-orang yang berhasil sembuh dari infeksi sakit tertentu. Ketika sembuh dari sebuah penyakit infeksi, tubuh menjadi memiliki antibodi untuk melawan  kuman penyebab infeksi bila suatu saat kuman ini menyerang kembali.
Jadi, secara praktik terbentuknya Herd Immunity ini baru bisa terjadi ketika masyarakatnya sudah terinfeksi 70% dan berhasil sembuh, jadi tak hanya waktu yang lama car aini juga melibatkan risiko yang cukup besar.
Namun, menurut salah satu dosen di Universitas Indonesia, bukannya menciptakan Herd Immunity, Indonesia justru menciptakan Herd Stupidity.
Kasus lonjakan covid-19 di Indonesia pada Juni 2021 ini memang mendapatkan banyak sorotan bahlah ke luar negeri. Dengan keras, dilansir dari kompas.com, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia (FKM UI), Pandu Riono justru yang terjadi di Indonesia sebaliknya.
Pelonjakan kasus covid-19 di Indonesia menjadi bukti adanya Herd Stupidity. Maksud ap aitu Herd Stupidity adalah Pandu menggambarkan sifat abai pemerintah dan masyarakat terhadap kondisi covid-19 ini diibaratkannya seperti "kebodohan".
Kebodohan bersama yang membuat kasus covid-19 bukanya semakin rendah, malah semakin bertambah.
Terciptanya Herd Stupidity
Herd Stupidity ada karena di dalamnya ada sebab dari pemerintah dan masyarakatnya itu sendiri juga. Ini karena masyarakatnya sendii juga tidak kapok dari bisa semembahayakan apa virus corona ini.
Herd berarti kebodohan. Jadi, Herd Stupidity artinya kebodohan bersama. Misalnyam sudah tahu mudik dilarang, tetapi tetap nekad mudik. Sudah diperingati ada varian baru covid-19, namun tidak menanggapi atau tidak mempedulikannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!