Ketika kita memilih diam dan tidak berbagi cerita dengan yang tersayang karena takut menjadi beban, sebenarnya itu salah. Karena, akan lebih menyakitkan bagi mereka yang ditinggal saat tahu bahwa ternyata kita tidak tahu apa-apa soal kondisi sulit yang dihadapi orang tersayang yang pergi ini.
Baca juga: "Move to Heaven", Serial Drama Korea yang Jinjja Daebak
3. Choi Kyung Kyu (Jang Hyuk Jin) dan Park Jin Eon (Bae Yoo Ram)
Kedua orang ini menjadi sahabat dekat setelah sama-sama menjadi korban yang ditinggalkan orang tersayang. Keduanya sama-sama mendapati adik mereka yang merupakan pasangan meninggal dunia. Padahal, adik mereka ini baru saja menjadi pengantin baru.
Namun, alih-alih menjalani hidup dengan penuh dendam dan kesedihan, keduanya memilih untuk mengikhlaskan dengan menjalani hidup sebaik mungkin. Membantu orang-orang yang kesulitan di Rainbow Taxi tanpa mau menyakiti orang lain.
Mereka memeilih menjadi sahabat yang saling mendukung satu sama lain demi bisa menlanjutkan kembali hidup, meskipun berat.
4. Kang Ha Na (Esom)
Jaksa Kang Ha Na memang bukan bagian dari Rainbow Taxi pada awalnya. Pemikirannya yang merupakan jaksa taat hukum sangat bertolak belakang dengan Kim Do Ki dan teman-temannya. Namun, saat akhirnya ia kehilangan rekan kerjanya secara tragis, ia mulai melihat dari perspektif lain.
Melalui Kang Ha Na, penonton bisa memlihat bagaiamana jaksa tangguh dan logis seperti dia yang seharusnya bisa memerangi kejahatan dengan tepat. Ia bukan jaksa yang sempurna, karena pada awalnya terlihat begitu ambisius.
Namun, ia adalah jaksa yang mau belajar dari kesalahan dan mampu memposisikan dirinya dari persepektif orang lain sehingga bisa memahami orang lain. Seperti dengan Kim Do Ki dan teman-temannya ini.
5. Jang Sung Chul (Kim Eui Sung)
Jang Sung Chul awalnya terus membenarkan jika mengadili penjahat dengan caranya, yakni menculik penjahat dan memenjarakan tanpa lapor polisi adalah benar. Namun, sama seperti kasus Kim Do Ki. Karakternya ini sebenarnya masih kesulitan menerima kematiaan orang tuanya yang tragis.
Amarah dan dendam dalam dirinya ini justru menjadi boomerang, ia menyembunyikannya seakan itu adalah tameng. Perasaan ini membuatnya menutup diri dari kenyataan apa yang dilakukannya ini pada para penjahat juga sama jahatnya.
Untungnya, pada akhirnya ia mampu belajar seperti Kim Do Ki. Jika kejahatan di balas dengan kejahatan, maka akan kembali berakhir kejahatan.