Mohon tunggu...
Nadhifah Nur Salsabila
Nadhifah Nur Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - I am a student in University of Muhammadiyah Malang

Agribusiness'20

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Pangan Berpengaruh pada Ketahanan dan Keamanan Pangan

22 Juni 2021   11:17 Diperbarui: 22 Juni 2021   12:02 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini Indonesia dihadapkan dengan persoalan pangan baik ketahanan maupun keamanan pangan. Pangan menjadi faktor penentu dalam mencerdaskan bangsa. Bangsa-bangsa yang maju baik di Eropa, Amerika dan Asia, dapat dijadikan contoh sebagai bangsa yang berhasil dalam pembangunan ketahanan pangan (food security) dan keamanan pangan (food safety). 

Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk melangsungkan hidup. Dalam bahan pangan yang baik, mutu dan nilai gizi perlu diperhatikan. Pangan yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria seperti nilai gizi, daya simpan tinggi, tidak mengandung bahan berbahaya, tidak mengganggu kesehatan, tidak mengandung mikroorganisme yang dapat mengganggu kesehatan dan memiliki nilai estetika yang dapat diterima dalam norma agama.

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia. Pangan dapat berasal dari bahan nabati atau hewani dengan fungsi utama sebagai sumber zat gizi. Pangan merupakan makanan dan minuman yang mengandung sumber energi bagi tubuh agar dapat beraktivitas. Jika tubuh kekurangan energi, maka tubuh akan lemas dan mudah lelah. Selain itu, makanan dan minuman juga berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua, pengaturan metabolisme tubuh, pemeliharaan keseimbangan cairan tubuh, serta pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dalam jumlah maupun mutu, aman, merata dan terjangkau. Setidaknya terdapat empat kata kunci tentang ketahanan pangan bagi rumah tangga, yaitu kecukupan (availability), akses (access), keamanan (safety) dan waktu (time). Selain ketahanan pangan. Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai kendala yang menyebabkan banyaknya produk yang diduga tidak aman antara lain kurangnya pengetahuan mengenai komponen bahan pangan, bahan pengawet, cara produksi dan penyajian yang baik.

Upaya mewujudkan ketahanan pangan berkaitan erat secara langsung dengan keberhasilan dalam menerapkan teknologi dalam pembangunan pertanian di lndonesia baik untuk kepentingan intensifikasi dan ektensifikasi pertanian, peningkatan produktifitas, pengolahan hasil pertanian, diversifikasi pangan dan lain sebagainya. Dalam teori pembangunan, teknologi tepat sasaran dengan sumber daya manusia yang berkualitas dikenal sebagai energizer of development. Peranan teknologi cukup menonjol untuk dapat memberikan driving force bagi pertumbuhan pembangunan pertanian. Di samping itu, pemilihan dan penggunaan teknologi secara tepat akan memiliki untuk menekan biaya produksi dan harga jual serta akan berpengaruh pada meningkatnya daya saing.

Dewasa ini kemajuan teknologi pangan sangat berkembang pesat di Indonesia. Untuk menghasilkan produk pangan yang bermutu dan aman bagi kesehatan konsumen, tentunya perlu dibahas mengenai perkembangan teknologi pangan di Indonesia dan pengaruh pada keamanan pangan bagi konsumen. Teknologi pangan setidaknya memiliki dua manfaat, yaitu: (1) menekan kehilangan (loss) bahan pangan sejak panen dan (2) transformasi bahan mentah menjadi produk pangan olahan. Teknologi pangan harus mampu menghasilkan produk yang kompetitif untuk menjawab tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan pasar global.

Ketahanan pangan harus diupayakan dengan berbagai macam strategi. Penerapan teknologi yang paling produktif tetapi ramah lingkungan merupakan salah satu alternatif. Kesalahan pemilihan strategi dan kebijakan teknologi dapat berakibat lemahnya ketahanan pangan nasional. Keamanan pangan tentunya juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena melalui makanan yang aman, masyarakat dapat terlindungi dari penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. 

Keamanan pangan merupakan upaya hygiene sanitasi makanan, gizi dan safety. Hygiene sanitasi makanan di dalam Peraturan Menteri Kesehatan disebut penyehatan makanan, merupakan upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan makanan.

Penerapan teknologi dalam mengantisipasi kondisi rawan pangan perlu dilakukan dengan membangun sistem pangan darurat (SPD), yang terdiri dari empat unsur: (1) kebun pangan, (2) lumbung pangan, (3) agroindustri skala kecil, (4) jaringan distribusi. Kebun pangan diarahkan untuk memproduksi bahan pangan yang spesifik lokasi, sedangkan agroindustrinya dilengkapi dengan peralatan produksi yang dapat menghasilkan produk komersial dan melaksanakan kegiatan pasca panen untuk meningkatkan daya simpan. Jaringan distribusi mencakup infrastruktur dan sarana transportasi serta sarana komunikasi dan sistem informasi untuk menjamin proses distribusi pangan darurat ke lokasi sasaran tepat waktu. Untuk menghasilkan produk pangan yang bermutu dan aman bagi kesehatan konsumen, tentunya perlu dibahas mengenai perkembangan teknologi pangan di Indonesia dan pengaruh pada keamanan pangan bagi konsumen. Pengembangan teknologi pangan untuk menunjang implementasi sistem mutu dapat dilakukan melalui pengembangan metode uji serta sarana uji atau kontrol mutu dan keamanan produk.

Salah satu alternatif dari masalah tersebut adalah melalui peningkatan peran teknologi pangan sehingga dapat tersedia produk pangan olahan bermutu tinggi, aman dan mampu bersaing dipasaran. Teknologi pangan dapat diartikan sebagai ilmu dan rekayasa untuk memproduksi, memproses, mengolah, mengemas, mendistribusikan, menyiapkan, dan memanfaatkan bahan ataupun produk pangan. Teknologi pangan harus mampu menghasilkan produk yang kompetitif untuk menjawab tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Saat ini perkembangan teknologi pengolahan pangan telah menghasilkan berbagai jenis makanan yang terbungkus dengan kemasan berbahan kaleng, gelas, alumunium dan berbagai jenis plastik. Keragaman kemasan makanan tersebut merupakan hasil produk dari kecanggihan teknologi. Teknologi irridasi telah diterapkan untuk komoditi pangan, baik bumbu, buah, sayur dan daging.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun