Mohon tunggu...
NADHIFA DESI WULANSARI
NADHIFA DESI WULANSARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa tahun kedua jurusan Komunikasi Digital dan Media IPB

Saya merupakan mahasiswa tahun kedua jurusan Komunikasi Digital dan Media IPB University yang memiliki minat di bidang content creating dan copywriting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waspada Berita Hoaks Pada Pemilu 2024

23 September 2024   18:18 Diperbarui: 24 September 2024   21:27 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia seperti yang kita ketahui adalah negara demokrasi, artinya rakyat memiliki peranan tertinggi dan sangat penting dalam keberlangsungan sebuah negara. Negara demokrasi menganut prinsip pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Sebagai negara demokrasi yang telah berdiri lebih dari 79 tahun, Indonesia rutin mengadakan pemilihan umum pergantian presiden setiap lima tahun sekali. Momen ini merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan ke mana arah dan tujuan bangsa ini akan dilanjutkan oleh pemimpin mendatang. Tahun 2024 merupakan tahun krusial dalam sejarah bangsa untuk menentukan calon pemimpin bangsa selanjutnya.

Dalam pelaksanaan pemilihan umum, normal dan wajar jika terdapat banyak dinamika. Salah satunya adalah mengenai persepsi publik terhadap para calon presiden dan wakil presiden. Di era digital saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa perputaran informasi sangat cepat dan sulit dibendung sehingga sulit untuk dikendalikan. Hal ini dapat menyebabkan maraknya informasi hoaks  mengenai pemilihan umumnya khususnya pada dunia maya. 

Isu penyebaran hoaks atau berita palsu ini menjadi isu penting yang harus menjadi sorotan. Berita hoaks dapat mengancam citra, sangat efektif dalam mengelabui masyarakat, sehingga mudah sekali memengaruhi pilihan masyarakat.

Ada banyak faktor penyebaran hoaks di masa pemilu seperti di tahun ini. Hoaks dapat dilakukan oleh berbagai pihak dengan motif dan kepentingan yang berbeda-beda. Hoaks dapat disebarkan oleh segelintir individu maupun kelompok tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu, yang  umumnya bersifat negatif. Menurut laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika atau KOMINFO, dalam setahun terakhir terdapat peningkatan penyebaran hoaks yang cukup masif. Menurut data yang ada, terdapat peningkatan sebesar 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tantangan mengenai hoaks ini tidak hanya menjadi masalah bagi para calon presiden, politisi maupun tokoh publik terkait, tetapi juga menjadi tantangan serius bagi masyarakat Indonesia. Sebagai masyarakat, kita dituntut untuk dapat menyaring informasi yang ada sebaik-baiknya dan berpikir kritis setiap kali membaca berita yang beredar.

Berita palsu atau hoaks, dalam konteks pemilihan umum memiliki berbagai dampak negatif. Dampak negatif berita palsu yakni dapat merusak citra dan reputasi tokoh politik dan dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan rasa skeptis terhadap politisi atau partai tertentu. Tak hanya itu saja, selain rusaknya internal dalam pemerintahan, berita palsu yang beredar juga dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Mengapa begitu? Karena berita palsu yang beredar dapat berupa fitnah ataupun penggiringan opini yang berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat antar para pendukung hingga pada akhirnya berpotensi menimbulkan aksi destruktif seperti ujaran kebencian di dunia maya hingga dunia nyata. 

Untuk menghindari hal tersebut, sebagai masyarakat yang baik kita harus lebih teliti dan telaten dalam memilah berita yang akan kita konsumsi. Penting untuk melihat dan membaca suatu berita dari berbagai sumber dan sudut pandang yang ada agar lebih mudah terhindar dari berita hoaks. 

Ada beberapa cara yang bisa kita jadikan patokan untuk melihat apakah sekiranya berita yang kita konsumsi berpotensi sebagai berita palsu, antara lain : 

  1. Berita hoaks cenderung tidak konsisten dan tidak relevan, yang artinya dari berbagai portal berita yang ada, berita ini memiliki sudut pandang yang berbeda sendiri dan bertolak belakang dengan portal-portal berita yang lainnya. Untuk menghindarinya, kita dapat membaca suatu berita dari berbagai sumber resmi dan terpercaya.

  2. Sumber dari berita hoaks biasanya tidak resmi dan tidak jelas. Jika berita tidak mencantumkan sumber atau narasumber yang jelas maka tidak dapat dipastikan kebenaran dari berita tersebut. 

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun