WANITA kelahiran, Padang 1 September 1985 ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. Dia bernama lengkap Dokter  Sri Mahoni.
Kesehariannya, dia bertugas sebagai dokter umum di Puskesmas Sembawa menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT) sejak tahun 2012. Sedari kecil dia memang bercita-cita ingin mengabdikan diri sepenuhnya kepada masyarakat.
Bahkan, sejak menjadi dokter di Puskesmas Sembawa dia bertekat mengabdikan diri dengan total. Dia ingin keberadaan dokter puskesmas mesti bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya di tempat dia mengabdi.
Rasa tergugahnya bertambah dengan melihat data kesehatan masyarakat di wilayah tugasnya. Dimana kebanyakan hak-hak bayi seperti mendapatkan air susu ibu (ASI), Stimulasi serta pemantauan tumbuh kembang anak belum sepenuhnya didapat.
Berangkat dari itu, Istri Afriansya yang merupakan Jaksa di Kejaksaan Negeri Banyuasin ini membuat suatu terobosan yang dinamakan inovasi kader Bela Bayi (BEBY). Dimana dia membentuk kader di desa untuk membela hak bayi usia 0-6 bulan.
Bahkan, kegiatan itu pun sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu. dimana kini dia sudah mendidik 8 kader yang menjadi penyambung lidah dia di lapangan. Adapun desa yang menjadi proyeknya yakni Desa Santan Sari Kecamatan Sembawa. Ibu dua anak ini Kendati harus mengemban tugas meninggalkan anaknya ke desa itu dia rela demi memperjuangkan kesehatan bayi.
Dari kerja kerasnya itu, dokter Sri Mahoni terpilih mewakili Provinsi Sumatera Selatan dalam lomba dokter teladan. Sebelumnya, dia terpilih menjadi dokter teladan tingkat Banyuasin yang berhasil menyingkirkan beberapa pesaingnya.
"Insya Allah saya berangkat ke Jakarta  15 Agustus nanti. Untuk mengikuti lomba dokter teladan. Mohon doanya saja semoga apa yang saya lakukan ini dapat mengharumkan nama Provinsi Sumsel," ujar dia, kepada wartawan, kemarin.
Dr Sri mengaku tidak menyangka dapat menyandang predikat dokter teladan. Bagi dia, menyandang predikat dokter teladan itu tidak mudah, sebab bebannya berat karena menjadi contoh setiap dokter lainnya.
"Saya senang menjadi dokter sebab bisa menolong orang sakit. Tentunya menjadi dokter ini bisa menjadi nilai ibadah juga jika dijalani dengan lapang dada dan tentunya ikhlas. Mohon doa semoga perjuangan saya tanggal 15 nanti bisa berhasil," ujar dia. (roniee)