Proses kolaboratif ini menciptakan rasa memiliki dan kebanggaan terhadap karya yang ada di ruang publik. Partisipasi masyarakat juga dapat mencegah vandalisme dan memperkuat rasa keterikatan dengan kota mereka. Salah satu contoh sukses partisipasi masyarakat dalam seni publik adalah proyek mural di Philadelphia, Amerika Serikat. Dalam proyek ini, penduduk lokal dilibatkan untuk merancang mural yang mencerminkan cerita dan aspirasi mereka.
Hasilnya, mural tersebut tidak hanya mempercantik kota tetapi juga menjadi wadah untuk menyampaikan pesan-pesan sosial yang relevan. Di Indonesia, inisiatif serupa dilakukan di Jakarta melalui program Jakarta Mural Festival, yang melibatkan seniman lokal dan masyarakat untuk mempercantik dinding-dinding kosong di kota. Hal ini menciptakan ruang publik yang tidak hanya estetis, tetapi juga bermakna secara sosial dan kultural.
- Representasional Patung Monumen di Kota.
Kebutuhan akan ciri khas suatu wilayah menjadi penting karena dapat membangun posisi dan citra yang kuat. Khususnya terkait dengan penataan elemen pendukung ruang publik yang bersifat monumental. Karya seni monumental tentunya sangat berbeda dengan karya seni lain seperti: karya lukis, grafis, fotografi, dan karya seni murni lainnya.
Wujud karya seni monumental biasanya banyak diwujudkan dalam bentuk patung, terlepas dari bentuk dan gaya  apapun sebagai ciri ekspresi dari masing-masing senimannya. Bentuk patung monumental tersebut banyak jenis dan ragamnya, ada yang berbentuk figuratif, dekoratif, realis, superealis, abstrak dan lain. Seperti yang disampaikan But Muchtar yang dikutip oleh Asep Miftahul Falah bahwa banyak kota membangun patung monumen di ruang publik seperti di taman-taman, di rotanda-rotanda jalan, di halaman, serta di dalam gedung-gedung. Tidak sedikit juga patung-patung monumen yang telah dibangun diresmikan oleh pejabat tinggi pemerintahan dalam upacara besar.
Namun fakta tersebut belum bisa menjawab ketidaktahuan masyarakat umum tentang tujuan sebenarnya dari pembuatan patung monumen tersebut, bahkan hanya menjadi sasaran lelucon sinis yang diucapkan masyarakat, demikian, di dalam realitanya, karya seni patung monumental biasanya diposisikan di tempat yang strategis dari berbagai sudut kota-kota besar, seperti beberapa patung monumen di Kota Bandung.
Karya seni monumental biasanya dibuat dengan konsep tertentu sebagai karya kolektif, maksudnya dari sisi pemesan karya tersebut berfungsi sebagai elemen estetis ruang eksterior yang bertujuan sebagai, media komunikasi simbolik, selain itu juga memuat harapan dapat menjadi ikon dari tempat (kota, provinsi, daerah, atau negara) tersebut.
REFRENSI
Rachmadi. G., Hendriyana.H., Falah.M., Kontekstualitas dan Representasional Patung Monumen di Kota Bandung, Jurnal Panggung V33/N2/06/2023.
Fuad. F.,Handayani. E.,Murni E., RUANG KOSONG RUANG KREASI: SENI RUANG PUBLIK SEBAGAI REFERENSI VISUAL BUDAYA TRADISI, Volume 4 No.1 Juli 2021.
Lauwrentius, S. (2015). Penciptaan City Branding Melalui Maskot sebagai Upaya Mempromosikan Kabupaten Lumajang. (Doctoral Dissertation). Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Tobing, R. R., & Siahaan, U. (2014). Karakteristik Fisik Koridor Komersial Antar Kota Baru Dalam Kaitannya Dengan Penataan Periferi Kawasan Terstruktur Dan Regulasi Kasus Studi: Koridor Serpong Tangerang Selatan. Research Report-Engineering Science, Vol. 2.