Mohon tunggu...
Nades Medan (Pong Olin)
Nades Medan (Pong Olin) Mohon Tunggu... Guru - Melihat dunia dengan genggaman teknologi

Belajar berbagi dengan sesama tanpa memandang latar belakang. Pernah menjadi wartawan harian lokal, tapi karena tidak bisa seide dengan pemred yang otoriter, aku keluar dan kembali menekuni profesi sebagai pendidik, kembali mengabdikan ilmu pengetahuan sesuai latar belakang pendidikan profesi yang aku dapat selama delapan semester di bangku kuliah. Aku ayah dua orang putri dan suami dari seorang perempuan berdarah Manado dan Toraja, Jean seorang perempuan tangguh yang 50% Toraja dan 50% Manado

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Itu Merdeka?

17 Agustus 2011   10:54 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 7688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Merdeka ?

Apa itu Merdeka ?

Merdeka berarti bebas. Ya bebas dari jajahan, bebas dari penindasan resim kolonial bangsa lain. Dimerdekakan berarti dibebaskan dari belenggu para penjajah. Sekarang sungguhkah kita sebagai bangsa telah merdeka ? Kalau ditanyakan kepada anak-anak, mungkin jawaban mereka adalah ; ‘’ya’’ bapak dan ibu guru bilang kita ikut upacara 17 Agustus karena pada tanggal itu bangsa kita merdeka.

Tapi kalau ditanyakan kepada para petani, para buruh, ya kepada kalangan rakyat kebanyakan, apakah kita sudah merdeka ? Kemungkinan jawaban terbanyak dari mereka adalah ; ‘’kata siapa ?’’ Mereka akan katakan juga apa itu merdeka ?

Mencoba memahami apa makna kemerdekaan itu, maka saya sampai pada satu kesimpulan ; kemerdekaan berarti kebebasan dan kesejahteraan. Dan dalam pemahaman sebagai rakyat yang terus berupaya berjuang sesuai kemampuan untuk sungguh-sungguh merdeka, dalam keterbatasan berpikir saya menemukan hakekat yang sesungguhnya dari kemerdekaan itu, yakni merdeka berarti terlepas dari semua belenggu kehidupan sebagai pribadi dan sebagai bangsa.

1.Merdeka berarti bebas atau terlepas dari belenggu kemiskinan. Karena ketika kita terbelenggu dalam kemiskinan berarti kita belum merdeka. Dan kemiskinan adalah suatu persoalan besar bangsa ini. Jutaan anak bangsa dari generasi ke generasi selama 66 tahun terus terbelenggu oleh deraan kemiskinan. Jurang antara si kaya dengan si miskin terus melebar, sehingga cita-cita proklamasi untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, barulah sebatas wacana.

2.Merdeka berarti bebas atau terlepas dari belenggu kebodohan. Kebodohan dan kemiskinan rupanya dua saudara kembar yang lahir bersama, tumbuh bersama dan berjalan berirngan. Si miskin kian bodoh karena kemiskinannya ia tak dapat membayar biaya sekolah. Dia hanya bias mendengar apa itu sekolah dan memandang bangunan sekolah, tapi tak bisa masuk kesana karena selain takut tertimpa runtuhan bangunan yang kebanyakan reok, juga ia tidak mampu membayar karena dia miskin jadi dia tetap bodoh dan diperbodoh dalam kemiskinannya.

3.Merdeka berarti bebas atau terlepas dari perlakuan ketidak adilan. Terlalu kasihan karena sudah miskin bodoh lagi, e diperlakukan tidak adil lagi. Karena miskinnya dan bodohnya, ketika dia lapar dia mengambil semangka dan setandan pisang sekedar mengganjal perutnya yang lapar. Tapi karena bodohnya ia tidak tahu bahwa mengambil semangka dan pisang itu melanggar aturan sehingga ia dihukum, masuk penjara karena ketidak adilan. Sementara juga karena ketidak adilan, yang pernah sekolah mencuri uang yang didalamnya si miskin juga hak, tapi ternyata sekarung atau berkarung-karung uang hasil jarahan itu, justru member kesempatan kepada si pencurinya untuk melenggang lenggok kesana kemari.

Jadi kita sabagai bangsa, pada setiap peringatan dalam berbagai bentuk kegiatan perayaan tujuh belas agustus haruslah menjadi suatu momentum perenungan bagi bangsa dan pemerintah Indonesia. Merenungi sudah sejauh mana perjuangan melawan ketidak adilan. Merenungi perjuangan melepaskan diri dari kemiskinan dan kebodohan. Bukan sebagai kesempatan untuk bersorak dan berhura-hura.

Selamat serjuang untuk mencapai Kemerdekaan

Selamat berjuang melepaskan diri dari kebodohan, kemiskinan dan ketidak adilan

Selamat berjuang mencapai kesejahteraan

17 08 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun