Mohon tunggu...
Nadea Rahmadani
Nadea Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tanjungpura

Mahasiswa Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Perhatian Pemerintah Terhadap Masyarakat Lansia

14 April 2024   08:58 Diperbarui: 19 Mei 2024   20:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Responden yang saya temui adalah sepasang suami istri. suami Bernama Pak Sulaiman yang berusia 72 tahun, istri Bernama ibu buyung yang berusia 68 tahun. Dan Pak Sulaiman ini merupakan kepala keluarga di rumah ini. Mereka berdua memiliki 6 orang anak namun anak nya sudah memiliki keluarga dan pisah rumah. Pak sulaiman dulu nya berkerja sebagai pekerja kayu namun 5 tahun terakhir beliau terkena sakit stroke mengakibatkan pak sulaiman tidak dapat berkerja lagi. Namun kondisi pak sulaiman saat ini sudah lumayan membaik, sudah bisa dapat berjalan namun belum bisa berjalan sempurna. Sementara itu istri pak sulaiman juga sakit tua yang mengakibatkan susah berjalan juga. Pak Sulaiman dan istri hanya dapat berobat di puskesmas  dan hanya mampu beli obat-obatan di warung. Dalam hal Pendidikan, Pak Sulaiman beserta istri menamatkan Pendidikan hingga jenjang SD. Dalam sehari Pak Sulaiman beserta istri makan 3 kali sehari.

Beliau terakhir menerima bantuan lansia pada bulan November 2023. Bantuan tersebut atas nama Bapak Sulaiman, beliau menerima bantuan lansia dengan nominal Rp. 600.000. Pada saat covid beliau juga mendapatkan bantuan dua kali yang pertama Rp. 600.000 yang kedua mereka mendapat bantuan Rp. 300.000. Mereka menerima uang bantuan melalui kantor pos. Sayang sekali karena bantuan lansia tersebut beliau hanya dapat sekali saja. Padahal keluarga pak sulaiman sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah karena sekarang pak sulaiman sudah tidak mampu untuk berkerja lagi. Untuk mempertahankan hidup mereka hanya berharap uang berian dari anak nya, terkadang anak nya memberikan uang Rp. 50.000- Rp. 100.000 tetapi itu tidak tentu karna perekonomian anak nya juga kurang baik.

whatsapp-image-2024-04-14-at-02-18-34-661adb87147093718127c952.jpeg
whatsapp-image-2024-04-14-at-02-18-34-661adb87147093718127c952.jpeg

Rumah mereka yang bertepatan di Kelurahan Belitung Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak. Mereka hidup dengan rumah milik sendiri dengan lantai setengah keramik dan setengah kayu, dengan dinding setengah tembok dan setengah kayu, atap menggunakan seng. Untuk luas rumah dan luas tanah 11 x 4 m. Hanya ada 1 ruang dirumah pak sulaiman yang terdiri dari 1 kamar. Air hujan merupakan sumber air minum untuk mereka, namun air hujan tersebut dimasak Kembali baru dikonsumsi. Terkadang Pak Sulaiman mandi disungai sedangkan ibu mandi dirumah dengan kamar mandi seadanya yang dibuat sendiri oleh Pak Suliaman. Mereka mencuci baju di kamar mandiri yang sekaligus tempat ibu buyung mandi dan tempat BAB. Sehari-hari bu buyung masak menggunakan kompor gas, dirumah beliau juga menggunakan lampu listrik dengan daya listrik 450 watt. Dirumah Pak Sulaiman terdapat 1 tv ( tabung ), 1 radio, 1 mesin cuci, 1 kulkas, 1 rice cooker, 1 dvd.

Bagian depan rumah Pak Sulaiman dan bagian sebelah kanan rumah nya terdapat kuburan umum. Akses masuk ke dalam gang jalanan cukup kecil mobil tidak dapat masuk. Rumah disekitar sangat berhimpitan. Di belakang gang rumah Pak Sulaiman berpapasan dengan Sungai Kapuas, kita juga dapat melihat langsung jembatan tol. Sekitar 400 meter untuk menuju Sungai tersebut. Sungai Kapuas itulah yang menjadi tempat Pak Sulaiman beserta Masyarakat setempat untuk mandi dan mencuci baju.

Harapan dari Pak Sulaiman beserta istri yaitu mendapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk uang atau sembako untuk mereka bertahan hidup. Mereka berharap pemerintah bisa lebih peduli kepada Masyarakat kecil.

Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan 21 Februari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun