Banyak guru menolak jika hasil UKG dipublikasikan secara luas. Guru-guru meminta agar UKG dipergunakan untuk kepentingan internal saja. Ada kekhawatiran, jika orangtua mengetahui nilai UKG guru A rendah, maka reputasi guru A akan hancur. Ada yang berpendapat bahwa hasil UKG tidak serta merta mempresentasikan kualitas guru yang otentik (yang sebenarnya). Ada guru yang bagus mengajar tapi mendapat nilai UKG rendah. Ada guru yang mendapat nilai UKG tinggi tetapi cara mengajarnya tidak mudah diserap siswa.
III. Penutup
UKG ibarat sebuah cermin untuk guru dan seharusnya tidak ditanggapi secara negatif dan berlebihan. Ada pepatah yang mengatkan buruk rupa cermin dibelah. Maka, UKG 2015 ini sebaiknya diikuiti dengan antusias. Tidak perlu mempermasalahkan proses UKG yang sedang berlangsung. Jika mendapat nilai rendah, segeralah intropeksi diri untuk meningkatkan kualitas diri. Guru adalah faktor terpenting dalam pendidikan. Guru yang berkualitas akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.
Â
Tulisan ini disarikan dari berbagai sumber di internet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H