Mohon tunggu...
Nada Yori Amelinda
Nada Yori Amelinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, saya Nada Yori Amelinda , mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di semester tujuh. Saya tertarik dalam bidang bahasa, sosial, budaya, hingga seni di Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seru! Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Origami untuk Belajar Bahasa Jepang

22 Agustus 2023   18:24 Diperbarui: 22 Agustus 2023   18:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Pengajaran pembuatan origami (Dokpri)

Ngadipiro, Wonogiri (26/07/2023) - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP telah melaksanakan program monodisiplin yaitu memberikan pelatihan kepada tenaga ajar atau guru di salah satu Sekolah Dasar di Desa Ngadipiro berupa pengenalan serta pengedukasian mengenai Origami kepada para siswa dari Kelas 1 sampai 6. Program ini sendiri lebih tepatnya dilaksanakan di SD Negeri 3 Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Tema besar KKN yaitu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's. Dengan adanya program kerja ini artinya telah berhasil mengimplementasikan poin 4 SDG's yaitu Pendidikan Berkualitas. Program kerja monodisiplin keilmuan dari mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro, Nada Yori Amelinda berasal dari jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2023.

Pada praktiknya, Bapak-Ibu guru dikenalkan mengenai origami, dijelaskan hal dasar serta tata cara membuat origami dan bagaimana manfaatnya sebagai media ajar kepada siswa. Selain melakukan pelatihan serta pendampingan kepada guru, program ini juga dilakukan dan diikuti oleh siswa dari kelas 1 sampai 6 dalam sebuah kelas. Pembuatan Origami ini bertujuan untuk melatih kreatifitas serta mengasah otak atau motorik anak. Disamping manfaat serta tujuan utama dari pembelajaran Origami adalah dapat menjadi media belajar. Dalam kegiatannya Origami ini dijadikan sebagai media belajar bahasa Jepang. 

Gambar 2. Pelatihan dan pendampingan dengan guru SD (Dokpri)
Gambar 2. Pelatihan dan pendampingan dengan guru SD (Dokpri)

Pertama dijelaskan bagaimana cara membuat origami, mulai dari yang mudah hingga tingkat paling sulit. Selanjutnya dijelaskan apa arti dari setiap Origami yang sudah dibuat. Origami yang dibuat kebanyakan berbentuk hewan ataupun hal yang familiar bagi anak agar memudahkan mereka untuk berimajinasi dengan bentuk. Setelah proses belajar mengajar dan melipat origami selesai dan semua siswa diyakini paham dengan apa yang dijelaskan dan bahasa Jepang dari setiap bentuknya, dilakukan beberapa permainan. Anak yang kalah dalam permainan harus menjawab soal yang diberikan terkait arti dari beberapa bentuk dari Origami yang sudah dibuat, hal ini dimaksudkan agar kita dapat menguji daya ingat serta pemahaman para siswa. Tidak hannya sebagai media belajar bahasa, Origami ini juga dapat dijadikan sebagai media belajar matematika, yaitu bangun datar.

Para murid SDN 03 Ngadipiro sangat antusias dengan adanya pembuatan Origami hingga pembelajaran mengenai bahasa Jepang. Pembelajaran ini dilakukan karena budaya Jepang berupa melipat Origami dirasa sebagai salah satu cara untuk para guru dapat menguji serta melatih kreatifitas para siswa. Tidak hanya melatih kreatifitas, Origami ini juga secara tidak langsung juga mengenalkan kepada anak-anak mengenai budaya asing. 

Gambar 3. Foto bersama seluruh siswa SDN 3 Ngadipiro (Dokpri)
Gambar 3. Foto bersama seluruh siswa SDN 3 Ngadipiro (Dokpri)
Penulis: Nada Yori Amelinda - 13020220130068 (Fakultas Ilmu Budaya, Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing : 

  • Dr. Eng. Samuel., ST., MT

  • Yuli Prasetyo Adhi., SH., Mkn

  • Farid Agushybana, S. KM., DEA., Ph.D.

Lokasi KKN : Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun