Katakan padaku apa yang tak pernah kukatakan
Teteskan hujan yang tak pernah kau tumpahkan
Biarkan angin memberiku elusan lembut yang tak lagi ku rasakan
Â
Malam
Bangunkan aku dari mimpi
Tentang aku dan dirinya
Yang ternyata hanyalah kepahitan dan lelah
Â
Mengapa pernikahan bodoh harus bersumpah
Ada janji untuk cinta yang teguh
Setia selamanya
Hingga kerikil di pantai berdebu
Mawar di taman jadi biru
Â
Kebahagiaan itu sempat berlabuh
Pada pencairan salju pertama
Berjalan dalam lingkaran emas
Â
Namun, debur ombak memecah air tenang
Menyibak relung hati
Memberi setitik darah
Oleh dia
yang menjadi sungai antara dua pantai
Â
Sungguh janji itu kini mati
Â
Pada siapakah raungan ini kuhaturkan?
Catatan usang di ujung hati
Menangisi kisah pedihÂ
Pada saat dulu melawan restu
Terlanjur berhianat
Demi dia yang hanya singgah sekejap
di episode hidup kini
Pada siapa aku berteriak?
Kemanakah alamat rindu ini?
Ibu, aku ingin pulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H