Pernahkah kau mengenang kembali hari kemarin
Dimana awal kisah ini bermula
Dimana semua keajaiban ini lahir
Tentang keberanian melangkah sejauh ini
Dan memberi sejuta harapan untuk berlari lebih jauh
Sekarang aku merasa tak tentu arah
Dikelilingi dilema tentang hari esok
Tentangmu, yang tak kunjung aku temukan
Aku bukan odette yang berhasil menemukan majesty
Bukan rapunzel yang berani  keluar dari menaranya
Aku hanya aku
Yang bahkan tidak tahu
disudut dunia mana engkau berada
Hanya saja, berkatmu aku mengerti
Bagaimana mimpi itu seharusnya dikejar
Bagiku engkau bak matahari yang akan selalu bersinar,
Layaknya bulan yang selalu berporos pada bumiku,
Tak sekalipun aku memimpikanmu sebagai bintang
Yang pada akhirnya jatuh untuk mewujudkan sebuah permintaanku
Orang-orang biasanya menyuarakan puisi mereka dengan seribu bahasa kias
Namun satu kalimat denotasiku
Seakan tak ada maknanya dan hambar bagi dunia
Dengar...
Aku tak sedramatis itu
Untuk mengatakan bahwa aku akan menunggu
Bagaimana jika aku menemukan yang baru
Sanggupkah kita mengubur sejuta asa yang tercipta?
Aku masih mencari jawab untuk tanya itu
Tanpa judul
Kupersembahkan selarik puisi untukmu
Semoga suatu saat kita dapat berjumpa
Akan kuceritakan apa yang sudah kulalui
Untuk mengejar dan menjadikan mu milikku
Ini bukan cerita tentang cinta
Ini adalah kisah tentang penantian mimpi
Tentang sebuah angan
Yang harus kita raih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H