Memiliki hari libur yang panjang merupakan suatu kebahagiaan bagi setiap orang. Pasalnya, hari itu merupakan hari istirahat setelah berlelah-lelah dalam bekerja, sekolah, belajar, dan lain sebagainya. Saatnya menepi dari hiruk pikuknya tugas dan memulai hari libur untuk menenangkan pikiran dan jiwa. Kebiasaan mudik menjadi tidak asing di telinga kita ketika menjelang hari lebaran. Kegiatan ini mulai dilakukan ketika orang-orang telah mendapatkan hari liburnya. Mereka akan pulang ke kampung halaman dan menemui orang tua nya yang mungkin sudah lama tidak dijumpai karena sibuk dengan tugas di kota.
Momen lebaran merupakan momen yang sangat sakral dan begitu dinanti-nantikan. Pada saat inilah semua keluarga pasti akan berkunjung dan berkumpul ke rumah orang tua untuk bersilaturahmi serta melepas kerinduan satu sama lain, antara kakak-beradik, anak-orang tua, cucu, keponakan, teman masa kecil, dan lain sebagainya. Libur lebaran biasanya menjadi salah satu libur yang panjang. Hal inilah yang seringkali dijadikan sebagai momentum atau kesempatan untuk liburan bersama keluarga tercinta. Namun, kemacetan dan keramaian yang terlihat di luar kerap menjadi dilema bagi orang-orang yang ingin berlibur ke sebuah objek wisata. Semua orang pasti akan berbondong-bondong menuju ke tempat wisata karena berpikir mumpung kumpul bareng dan mumpung libur panjang.
Menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta tidak melulu harus dengan pergi ke tempat wisata, di rumah pun juga bisa. Terkadang, ada beberapa orang yang malas berkutat dengan padatnya jalan dan banyaknya manusia. Melihat keramaian justru malah membuat pening dan pusing kepala. Oleh karena itu, pilihan untuk tetap di rumah saja bukanlah hal yang buruk. Berkumpul dan bermain bersama keluarga justru dapat membuat tali persaudaraan semakin erat. Dengan tidak bepergian ke tempat wisata pun dapat membuat kita berhemat. Kita bisa menghemat waktu yang dihabiskan selama perjalanan, menghemat tenaga dari lelahnya menunggu antrean, dan juga menghemat biaya yang digunakan selama bepergian.
Selain itu, kita juga harus memperhatikan kondisi fisik orang tua ketika ingin mengajaknya ke tempat wisata yang ramai dan jauh. Terkadang hanya dengan hadirnya anak cucu ke rumah orang tua saja rasa hati sudah sangat senang, apalagi jika ditambah dengan bawaan buah tangan. Sehingga dengan itu tidak perlu mengajaknya ke luar untuk mencari kebahagiaan yang lain. Cukup duduk dan kumpul bersama di rumah, lalu ceritakan semua hal yang selama ini sudah dilalui kepada orang tua yang telah menahan rasa rindu kepada anak cucu.
Sehingga dilihat dari pemaparan di atas, menghabiskan waktu liburan di rumah bersama keluarga bisa dilakukan dengan mengobrolkan segala sesuatu yang sempat tertunda untuk diceritakan, bertukar atau berbagi pikiran serta pengalaman dengan saudara, menonton film bersama, ataupun bermain mainan tradisional bersama sembari nostalgia dan memperkenalkan kepada anak cucu kita. Pada masa ini, kebanyakan generasi milenial tidak mengerti permainan tradisional dan hanya bermain gadget di rumah. Mengapa begitu? Karena bisa jadi kita sebagai orang tua kurang dalam memperkenalkannya. Oleh karena itu, bermain mainan tradisional bersama untuk menghabiskan waktu lebaran di rumah untuk mengenalkan kepada anak cucu merupakan pilihan yang sangat bagus. Hal ini juga dapat membuat permainan tradisional tidak punah dan tetap ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H