Mohon tunggu...
Nadania Fauzani Aisyfillah
Nadania Fauzani Aisyfillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang mahasiswi program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menyukai traveling sambil mendengarkan music, gemar membaca dan menggambar. Senang bersosialisasi dengan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Dakwah: Keilmuan Seorang Da'i

27 Mei 2024   20:29 Diperbarui: 27 Mei 2024   20:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Syamsul Yakin Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Nadania Fauzani Aisyfillah Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Apabila dilihat dari tiga ajaran pokok islam yaitu akidah, syariah, dan akhlak, artinya ilmu yang dimiliki oleh seorang da'i ialah melipu tiga ajaran pokok dalam islam tersebut.

Yang selanjutnya ilmu tentang syariah. Pada hal ini, syariah berbeda dengan fikih. Syariah ialah hukum islam yang digalib dari Al-Qur'an dan juga sunah yang masih murni (bukan dari ijtihad), sedangkan fikih merupakan hasil dari ijtihad ulama tentang hukum islam yang berakar dari Al-Qur'an ataupun Sunah.

Yang pertama yaitu ilmu tentang akidah atau disebut juga keimanan. Akidah memiliki pengertian yang berbeda dengan tauhid, tauhid adalah mengesakan Allah. Namun tauhid termasuk ke dalam bagian dari akidah, tetapi akidah memiliki pengertian yang jauh lebih luas dari pada tauhid. Akidah bukan hanya persoalan tentang keimanan kepada Allah, tetapi juga terhadap rasul Allah, kitab Allah, malaikat, hari akhir, takdir serta yang lain nya.

Terdapat beberapa aliran yang diketahui dalam islam selama ini, yaitu seperti aliran Mu'tazilah, Khawarij, Asy'ariyah, Muturudiyah, Wahabiyah serta yang lain nya. Apabila dilihat dari bagian tauhid, maka aliran yang dikenal dalam islam ini sama-sama mengesakan Allah, namun melihat dari bagian akidah mereka mempunyai perbedaan pandangan.

Seorang da'i tentunya harus bisa mengerti paling tidak tentang aliran yang diikutinya, siapa tokoh-tokohnya, juga pendapat-pendapatnya. Contohnya seperti tentang perbuatan Allah dan manusia. Adapun juga memahami tentang alam, surga, neraka, dan lain-lain lengkap dengan argumen masing-masing. Acuan nya seorang da'i harus memahami antara perbedaan serta perasaan dari setiap aliran.

Maka dari itu seorang da'i perlu memahami betul Al-Qur'an serta ilmu tafsir, hadits dan ilmu hadits, sejarah, dan juga progres serta perkembangan teologi dalam islam. Selain mempunyai pemahaman tentang manhaj, madzhab, ormas, dan pantai, tentang persamaan maupun perbedaan dari masing-masing itu.

Pada konteks ini syariah, fikih, serta ibadah bisa dibedakan. Ibadah merupakan elemen dari fikih. Maka dari itu, di dalam literatur didapati fikih ibadah, fikih muamalah, fikih politik, serta yang lain-lain nya.

Yang terakhir, ilmu tentang akhlak. Akhlak ini berbeda dengan tasawuf. Akhlak lebih kepada sebuah perilaku lahir, sementara tasawuf merupakan perilaku batin. Seorang dai harus mampu membedakan antara akhlak baik (mahmudah) dan akhlak buruk (mazmumah). Idealnya, seorang dai perlu meningkatkan kualitas akhlaknya hingga mencapai tingkat tasawuf, karena seorang dai merupakan teladan bagi para mad'u.

Seorang dai sebaiknya dapat mengidentifikasi dirinya dalam tiga aspek: akidah (aliran kalam), syariah (madzhab fikih), dan akhlak (tasawuf). Misalnya, seorang dai yang memiliki pemikiran teologi Asy'ariyah yang dinamis, pendekatan mistis yang energik dengan mengikuti tasawuf akhlaki al-Ghazali, dan pendekatan hukum yang rasional-juristik dengan mengikuti madzhab fikih Syafii.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun