Mohon tunggu...
Nada Nadhifah
Nada Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Content Writer

Jangan diliat aja, ayo saling follow dan saling membantu!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Stop Adu Nasib Kehidupan sama Anak Broken Home!

28 Mei 2023   00:43 Diperbarui: 28 Mei 2023   01:22 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak broken home yang sedang menangis | Sumber: pexels/victoria rain

Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga broken home atau orangtua yang sudah bercerai sering kali menghadapi tantangan emosional dan kehidupan sosial yang kompleks. Situasi ini dapat menciptakan perasaan tidak aman, kebingungan dan kehilangan arah hidup. Namun, penting bagi kita yang berada di keluarga harmonis untuk berhenti adu nasib kehidupan dan menenangkan mereka. Berikut ini beberapa alasan mengapa mereka harus berhenti adu nasib dan membangun kehidupan yang lebih baik.

1. Menerima Realitas: Adu nasib tidak akan membantu anak-anak broken home mengatasi masalah mereka justru malah memperparah keadaan. Sebaliknya, mereka perlu menerima kenyataan bahwa orangtua mereka telah bercerai dan situasi keluarga mereka telah berubah. Dengan menerima situasi ini, anak-anak dapat mulai fokus pada pemulihan dan membangun kehidupan yang lebih stabil.

2. Menjaga Kesehatan Mental: Adu nasib dan membandingkan diri hanya akan memperburuk kesehatan mental anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri, insecure, kecemasan bahkan depresi. Alih-alih, mereka perlu fokus pada pemulihan dan mengembangkan strategi untuk mengatasi dampak emosional dari situasi broken home.

3. Menggunakan Dukungan Emosional: Anak-anak broken home perlu mencari dukungan emosional yang tepat untuk membantu mereka melewati masa sulitnya. Bisa melibatkan konseling, terapi keluarga, atau dukungan dari teman dan anggota keluarga yang masih peduli. Dengan memiliki dukungan yang kuat, anak-anak dapat belajar untuk mengatasi emosi negatif dan membangun kekuatan internal yang lebih baik.

4. Fokus pada Pendidikan dan Karier: Salah satu cara terbaik untuk mengatasi masa sulit dan membangun masa depan yang sukses adalah dengan fokus pada pendidikan dan karier. Anak-anak broken home perlu melihat pendidikan sebagai jalan untuk meningkatkan diri dan mencapai tujuan hidup mereka. Boleh bersedih namun jangan terlalu berlarut karena hidup tetap berjalan sehingga anak broken home perlu fokus pada pendidikan dan karier masa depan. Dengan menetapkan tujuan pendidikan dan berusaha untuk mencapainya, mereka dapat membangun kehidupan yang lebih baik secara mandiri.

5. Membangun Hubungan yang Sehat: Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, anak-anak broken home perlu belajar membangun hubungan yang sehat dengan orang di sekitar mereka. Contohnya seperti hubungan dengan teman, anggota keluarga dan mungkin bahkan dengan orangtua yang bercerai dan sudah memiliki keluarga baru. Dengan memprioritaskan hubungan yang positif, anak-anak dapat menemukan dukungan dan cinta yang mereka butuhkan untuk berkembang.

Mengakhiri adu nasib kehidupan dan membangun kehidupan yang lebih baik adalah tantangan besar bagi anak-anak broken home. Namun, dengan fokus pada pemulihan, pengembangan diri, pendidikan, dan hubungan yang sehat, mereka dapat mengatasi rintangan dan mencapai kehidupan yang yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun