Istilah angkringan berasal dari kata 'angkring' atau 'nangkring' dari Bahasa Jawa yang artinya alat atau tempat jual makanan keliling. Tapi tahukah kamu? Angkringan ini sudah sangat populer di Yogyakarta lho! Melansir dari orami.co.id, sebenarnya angkringan sudah ada sejak lama sekitar tahun 1930-an, angkringan ini telah populer di Yogyakarta. Asal muasal angkringan ini berasal dari seorang laki-laki bernama Eyang Karso Dikromo yang suka gonta-ganti profesi sehingga dirinya mulai tertarik untuk mulai berbisnis makanan.
Makanan ini merupakan jajanan sederhana kaki lima, tidak terlalu mahal namun bisa mengganjel perut yang lapar. Uniknya, kita bisa memilih beraneka macam makanan, seperti sosis bakar, tahu bakar, bakso bakar, kornet bakar dan lain-lain. Loh kok ada bakarnya? Ya iyalah.. namanya juga angkringan, pasti ciri khasnya dibakar hehe. Maka dari itu, menurut saya jajanan ini sangat simple, murah dan juga enak!
Di depan gang rumah saya ada yang jual jajanan angkringan, tapi bukanya malam hari. Entahlah saya juga tidak tahu kenapa angkringan rata-rata bukanya malam hari. Jika kita lihat angkringan terlihat ramai, tidak pernah sepi. Meskipun sepi, pasti ada 1 atau 3 orang yang membelinya.
Saya membeli 11 tusuk jajanan, ada bakso bakar, kornet bakar, otak-otak bakar, sosis bakar dan juga ayam bakar, lebih tepatnya kepala ayam. Apalagi makan jajanan angkringan ditambah sambalnya, beuhh... mantap! Saya saja makan 11 tusuk makanan sudah kenyang hehe..
Kenapa Angkringan Menjadi Jajanan Paling Disukai?
Sebab makanannya tidak terlalu mahal, harganya pas di kantong terus juga banyak aneka jenis makanannya. Selain itu, angkringan merupakan tempat yang enak untuk nongkrong dan juga bersosial. Angkringan juga menyatukan orang-orang sekitar untuk berkumpul, ketemuan atau mengadakan reuni sekolah. Karena bergaya enggak perlu elit-elit, bergaya enggak perlu pergi nongkrong terus makan di hotel bintang lima.Â
Semuanya itu sama, yang membedakan hanyalah gengsi semata dan gaya hidup. Padahal jika sudah masuk ke dalam perut yang dirasa juga sama, yaitu sama-sama kenyang. Rasanya pun sama, misalnya antara kopi di warung dengan kopi di starbuck pasti rasanya sama, asal buatan kopinya juga sama, yang membedakan hanya harganya. Kalau di warung hanya 5 ribu sedangkan kopi di starbuck bisa 80 ribu, sebenarnya mereka hanya jual merek saja sebab itu mahal. Maka jika ingin menghemat uang dan enggak gengsian, solusinya jajan di angkringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H