Selanjutnya faktor yang menyebabkan minat baca Indonesia rendah adalah adanya teknologi yang semakin canggih dan semakin maraknya penggunaan media sosial. Hasil riset Semiocast menunjukan bahwa Indonesia masuk urutan ke-5 sebagai Negara paling cerewet di media sosial menyaingi New York dan Tokyo. Namun kita tidak bisa menyamakan Indonesia dengan negara Jepang ataupun Amerika ya! Karena memang berbeda jauh. Bahkan rata-rata media sosial yang digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Twitter, Indonesia terutama Jakarta dicatat telah menuangkan lebih dari 10 juta tweet per-hari.Â
Maka tak heran, jika banyak masyarakat kita termakan informasi hoax, fitnah bahkan provokasi di media sosial karena banyak yang membaca berita hanya dari judulnya saja padahal kenyataannya judul berita dengan isi berita seringkali clickbait. Namun perlu digarisbawahi, bukan berarti perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak buruk secara keseluruhan sehingga menyebabkan rendahnya minat membaca seseorang tetapi itu tergantung dari diri pribadi masing-masing. Jadi mulai sekarang, bijaklah bermedia sosial!
4. Tidak Ada Kesadaran Diri Akan Pentingnya Membaca
Kesadaran akan membaca itu memang perlu ditanamkan dalam diri karena memang semuanya berawal dari diri sendiri, jika pribadi kita ogah-ogahan untuk membaca maka kita tidak bisa menjadi rajin membaca apalagi meningkatkan minat membaca. Karena balik lagi, semuanya berawal dari niat kita, jika diiringi oleh niat yang kuat maka pastinya kita akan rajin membaca buku.
Memanglah berat untuk mengubah kebiasaan diri namun apasalahnya kita mencoba dari dasar dulu yaitu dengan niat. Jika sulit, kamu bisa meminta bantuan teman-teman yang memang rajin membaca. Semangat! Tingkatkan value dan kualitas mulai dari rajin membaca buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H