Mohon tunggu...
Nada Dhifah
Nada Dhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - ttps://trakteer.id/nada%20nadhifah

Mohon bantuannya, untuk vote dan komen di artikel saya agar dapat mencapai target 100 komentar. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Game Menjadi Penyebab Anak-Anak Sering Emosi

5 Juli 2023   11:08 Diperbarui: 5 Juli 2023   11:19 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi game playstation yang meningkatkan emosional pada anak | Sumber: pexels/evg kowalievska

Perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Salah satu bentuk hiburan yang populer di kalangan anak-anak saat ini adalah bermain game. Namun, seringkali kita melihat bahwa anak-anak yang terlalu sering bermain game cenderung menjadi lebih emosional. Artikel ini akan membahas mengapa game bisa menjadi penyebab anak-anak sering emosi.

1. Ketergantungan pada Game

Anak-anak yang terlalu sering terlibat dalam permainan game dapat mengembangkan ketergantungan. Mereka menjadi terlalu fokus pada permainan tersebut dan sulit mengendalikan emosi saat dihentikan dari bermain. Ketika mereka dihadapkan pada situasi yang mengganggu waktu bermain mereka, seperti tugas sekolah atau waktu keluarga, anak-anak ini cenderung merasa emosi dan kesal.

2. Kekalahan dan Frustrasi

Permainan game seringkali melibatkan elemen persaingan, dan kekalahan adalah bagian yang tak terhindarkan. Anak-anak yang terlalu sering bermain game mungkin mengalami kekalahan berulang kali, yang dapat menimbulkan rasa frustrasi dan kemarahan. Mereka mungkin sulit mengendalikan emosi mereka karena merasa kesal dengan hasil yang tidak diinginkan dalam permainan.

3. Interaksi Sosial yang Terbatas

Bermain game seringkali mengisolasi anak-anak dari interaksi sosial nyata. Mereka lebih memilih bermain game secara online daripada berinteraksi dengan teman sebaya di dunia nyata. Kurangnya keterlibatan dalam interaksi sosial yang sehat dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak-anak. Mereka mungkin memiliki kesulitan dalam mengelola emosi ketika berurusan dengan konflik dan masalah interpersonal.

4. Pengaruh Konten Game

Beberapa game mengandung konten yang tidak sesuai untuk usia anak-anak. Konten yang kekerasan, agresi, atau mengerikan dapat mempengaruhi emosi anak-anak. Anak-anak yang terlalu banyak terpapar pada konten semacam itu mungkin cenderung menjadi lebih emosional, mudah terpengaruh, atau mengalami ketakutan dan kecemasan yang berlebihan.

5. Durasi Bermain yang Berlebihan

Lama bermain game yang berlebihan dapat mempengaruhi keseimbangan emosi anak-anak. Ketika anak-anak menghabiskan banyak waktu di depan layar, mereka mungkin mengalami kelelahan mental dan fisik. Kelelahan ini dapat memicu perubahan suasana hati dan membuat mereka lebih rentan terhadap emosi negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun