pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media diorama untuk mata pelajaran IPAS. Pembelajaran dilaksanakan pada 05 dan 07 Maret 2024 di SD Sonosewu. SD Sonosewu berlokasi di Jl. Sonosewu Baru Jl. Sonopakis Kidul, Sanggrahan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembelajaran dilakukan di kelas 4B dengan peserta didik sebanyak 26 peserta didik yang terdiri dari 14 laki-laki dan 12 perempuan.
Pada pelaksanaan PPL II PPG Prajabatan UAD saat melakukan praktik mengajar,Diorama merupakan suatu media yang berbentuk 3 dimensi yang dapat memberikan gambaran nyata keadaan yang sebenarnya. Penggunaan media diorama pada pembelajaran IPAS materi kenampakan alam kelas 4 yang dapat digunakan guru dapat memberikan pengalaman konkret bagi peserta didik.
Yayuk Puji Mulyani, S.Pd  selaku wali kelas IV B sangat mendukung penuh penggunaan media diorama dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya materi kenampakan alam. Tujuan dari penggunaan media pembelajaran yaitu sebagai penyampai pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didik. Dan dalam hal ini materi yang diajarkan ialah kenampakan alam. Dengan menggunakan media diorama memberikan kebermanfaatan bagi peserta didik untuk menjelaskan suatu materi dari konsep yang abstrak menjadi konsep konkret.
Pada pelaksanaan pembelajaran, peserta didik sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran. Hal itu dibuktikan dengan berbagai macam pertanyaan yang mereka lontarkan, seperti "ini apa Bu?" "Kita belajar menggunakan ini Bu?" dan pertanyaan lainnya. Dengan penggunaan media diorama, peserta didik menjadi lebih aktif terlibat dalam pembelajaran.
Selain itu, digunakannya media diorama ialah uintuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dikarenakan pada saat observasi dilakukan, sebagian besar hasil belajar peserta didik masih jauh dari KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) yang ditetapkan yaitu 70. Namun setelah adanya media diorama yang diaplikasikan ke dalam pembelajaran, hasil belajar peserta didik menjadi lebih meningkat dibanding sebelum diterapkannya media diorama. Nilai rata-rata peserta didik pada siklus 1 yaitu 54,61 dan mengalami peningkatan pada siklus 2 menjadi 75,76.
Hal ini dapat membuktikan bahwasannya penggunaan media diorama yang konkret akan kehidupan sehari-hari peserta didik dapat menyederhanakan konsep berpikir abstrak menjadi lebih konkret sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H