Fenomena tingginya angka gugatan cerai yang diajukan oleh wanita, dibandingkan dengan cerai talak yang diajukan suami, merupakan isu kompleks yang melibatkan berbagai faktor. Artikel ini akan menelaah fenomena tersebut melalui lensa stratifikasi sosial, melihat bagaimana lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat memengaruhi keputusan wanita untuk menggugat cerai.
Stratifikasi Sosial dan Peran Gender dalam Perkawinan:
Stratifikasi sosial menciptakan hierarki dalam masyarakat berdasarkan berbagai faktor, seperti ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan gender. Dalam konteks perkawinan, stratifikasi gender seringkali menempatkan perempuan pada posisi yang kurang menguntungkan. Norma-norma sosial tradisional masih seringkali menuntut perempuan untuk fokus pada peran domestik (mengurus rumah tangga dan anak), sementara laki-laki diharapkan menjadi pencari nafkah utama.
Bagaimana Stratifikasi Sosial Memengaruhi Keputusan Gugatan Cerai:
Stratifikasi Ekonomi dan Kemandirian Perempuan:
Dulu: Dalam masyarakat dengan stratifikasi ekonomi yang ketat, perempuan yang tidak bekerja dan bergantung sepenuhnya pada suami secara ekonomi akan sangat sulit untuk bercerai. Ketergantungan ini membuat mereka terjebak dalam perkawinan yang tidak bahagia, bahkan abusive, karena tidak memiliki alternatif ekonomi.
Sekarang: Peningkatan akses perempuan terhadap pendidikan dan lapangan kerja telah meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. Perempuan yang memiliki penghasilan sendiri memiliki lebih banyak pilihan dan keberanian untuk keluar dari perkawinan yang tidak sehat. Ini menunjukkan bahwa pergeseran dalam stratifikasi ekonomi memberikan agensi yang lebih besar bagi perempuan.
Stratifikasi Pendidikan dan Kesadaran Hukum:
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi berkorelasi dengan pemahaman yang lebih baik mengenai hak-hak perempuan, termasuk hak dalam perkawinan dan perceraian. Perempuan yang berpendidikan lebih mungkin untuk menyadari bahwa mereka memiliki hak untuk mengajukan gugatan cerai jika merasa dirugikan atau tidak bahagia dalam perkawinan.
Stratifikasi pendidikan juga memengaruhi akses informasi. Perempuan dengan pendidikan lebih tinggi cenderung lebih mudah mengakses informasi mengenai prosedur perceraian dan bantuan hukum.
Stratifikasi Sosial dan Stigma Perceraian: