Mohon tunggu...
Nada aisy
Nada aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - I QOTHRUNNADA A'ISY SULTAN

SEMANGAT BISMILLAH SUKSES

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Apakah Benar Sadness Termasuk dalam Bagian Emosi Anak?

26 November 2022   08:03 Diperbarui: 26 November 2022   08:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Apakah Sadness Temasuk kedalam Emosi Anak?

Saat sore menjelang maghrib, saya di kagetkan dengan keponakan saya yang saat ini berusia 4 tahun lebih tentunya sudah masuk kedalam jenjang sekolah taman kanak-kanak, saat itu dia pulang dari sekolah ngajinya tepat jam 5 lewat 30 malam, dengan raut wajah yang egitu ditekuk serta mimic wajah yang membuat saya heran, mengapa anak tersebut tak seperti biasanya, biasanyapun dia selalu ceria setiap pulang sekolah maupun itu sekolah pagi (TK) maupun sekolah sorenya (TPQ) dengan wajah lesunya dia bersender di sofa serta dengan pandangan yang kosong, pertanyaan demi pertanyaanpun bergejolak didalam benak saya.

Akhirnya saya datangi dia dengan bawaan ekspresi yang begitu ceria, sambil saya ajak bermain satu persatu saya tanyakan tentang apa yang dia rasakan saat ini, semua jawaban pun telah di jawab olehnya, yang pada intinya dia dalam keadaan sedih serta badmood dikarnakan dia melihat teman sebayanya yang terkadang dijemput oleh ayah mereka, memang sosok ayah dalam kehidupan anak perempuan sangatlah dibutuhkan untuk figure kekuatan dalam diri, saat keadaan ini memang keponakan saya tidak memiliki figure sosok ayah dalam hidupnya dan selalu dengan bundanya yang menjadikan dia sedih serta ingin sekali hadirnya sosok seorang ayah dalam hidupnya.

Nah dengan sedikit cerita diatas yakni termasuk kedalam konsep dasar basic emotions sadness atau bisa disebut rasa kesedihan terkadang kesedihan bisa langsung  bawaan dari lahir ataupun dalam keadaan tersentu saja, juga dianggap sebagai salah satu dasar emosi manusia dan ditimbulkan sebagai tanggapan terhadap pengalaman kehilangan, kecenderungan Tindakan terkait dengan kesedihan menarik diri ataupun sebagai sinyal kepada orang lain butuhnya terhadap dukungan.

Pada saat itulah orangtua yakni peran terpenting dalam perkembangan anak, meskipun dalam pengendalian emosi pada anak, orangtua merupakan hal yang pertama, Ketika aank butuh dukungan maka orangtua lah yang selalu ada, kemudian cara mereka belajar serta mengungkapkan kesedihan mereka, terkadang anak mengungkapkannya dengan diam serta raut wajah yang murung.

Badan penelitian menunjukkan bahwa teman sebaya anak anak dapat memberikan pengaruh dalam norma maupun ekspresi sedihnya, selain itu marah, kesedihan sering dianggap sebagai ciri khas depresi anak, karna itu sangat penting bagi orangtua memahami kondisi anaknya maupun apa yang sedang mereka rasakan, yang pada intinya kesedihan yakni sebuah emosi yang tak terkendalikan yang disebabkan oleh rasa kehilangan, ketidakberdayaan saat sedih yang menjadikan pribadi tersebut tidak mempunyai daya untuk bersemangat dalam menjalani kehisupan sehari-harinya.

Kesedihan juga yakni peralihan rasa serta perkembangan terhadap emosi sosial anak bagaimana ia mengendalikan serta mengembangkan rasa tersebut agar anak tumbuh dsn berkembang sebagai individu yang mandiri, kesedihan terjadi saat tujuan mereka yang tak tersampaikan, pemyebab utama dari kesedihan yakni penyesalan atas kepergian seorang yang di cintai jadi kesedihan akan terjadi diakibatkan apabila seorang penyimpan suatu dihati yaitu perasaan sedih yang berlarut.

Kemudian ada factor yang mempengaruhi kesedihan pada tingkat anak-anak yakni pertama usia, bayi dan balita lebih banyak  mengeskpresikan rasanya dengan menangis bahkan sesuatu yang tidak nyaman yang mereka rasakan ekspresi kesedihan memunculkan respon yang berbeda beda yang dapat membantu orangtua lebih menghadirkan dirinya dalam perasaan yang dibawa oleh anak-anak, bagi bayi dan balita untuk menunjukkan kesedihan mereka setidaknya sejauh emosi negative lainnya, anak-anak sekolah dasar biasanya melaporkan apa saja yang terjadi selama satu hari dia di sekolah, terkadang banyak juga anak yang ingin bercerita tentang keadaanya saat ini namun belum satu ucapan saja orangtua sudah menghentikan dengan menyruh untuk mengerjakan sesuatu yang lain, padalah keterbukaan anak dengan orangtua sangatlah harus untuk saling membangun serta mendukung terhadap kehadirannya.

Umumnya orangtua tidak mungkin menaggapi emosional anak, yang terjadi anak tidak mendapat support serta dukungan dari keluarga tentang mengekspresikan sosial emosi anak,anak-anak bahkan berharap untuk menerima banyak dukungan setelah ekspresi wajah mereka yang menangis dan bersedih daripada Ketika merajuk, sebaliknya anak mulai menilai serta mengamati dan mengantisipasi konflik besar terhadap keluarganya, dengan hal tersebut anak mulai membedakan tampilan kesedihan yang lebih mungkin diterima darpada meerajuk yang akhirnya didiamkan.

Kedua yakni menurut jenis kelamin, tak dipungkiri jika sesuai dengan jenis kelamin dalam logika anak perempuan tetaplah yang selalu mendidik adalah ibu dan kemudian sebaliknya dengan anak laki-laki, namun Ketika masuk kedalam dunia baru terkadang anak perempuan lebih dekat serta mendominan kepada ayahnya sedangkan anak laki-laki cenderung lekat kepada ibunya maupun itu sikap ataupun sikap yang lemah lembutnya, namun didikan dari kedua orangtua sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak dalam kehidupannya.

Ketiga perangai, hubungan serta respon ibu terhadap anak respon ibu terkadang berbeda-beda ada yang langsung dengan sigap adapula yang mengabaikan serta membiarkan anknya, respon seorang ibu berpengaruh terhadap Kesehatan mental anak dengan respon ibu yang tanggap serta sigap maka anak merasa dia aman juga dapatnya dukungan support untuk berkembang lebih baik, namun jika respon ibu biasa saja, kemungkinan ada dua hal yakni membiarkan anak agar menjadi pribadi yang mandiri atau memang si ibu tidak menghiraukan anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun