Kapitalisme merupakan sebuah paham terhadap sistem ekonomi dimana seorang individu atau aktor swasta dapat memiliki dan mengelola propertinya sendiri sesuai dengan apa yang diinginkan. Pemilik properti tersebut akan menimbang pemasukan dan permintaan pasar, sehingga mereka dapat memberikan yang terbaik bagi konsumen.Â
Dalam ekonomi kapitalis, aset – aset kapital seperti pabrik, rel kereta api, dan tambang dapat dimiliki dan dikelola secara pribadi oleh individu. Sehingga, didalam kapitalisme pasar bebas lebih dibutuhkan daripada intervensi dari pemerintah.
Tujuan dari kapitalisme ini ialah untuk mendapatkan untung (profit) yang besar dengan biaya produksi yang sedikit. Teori ini mencari keseimbangan antara keinginan individu dengan kooperasi. Dimana, nilai dari uang itu sendiri dapat diberikan kepada hal apapun, seperti lahan, alat, waktu, serta tenaga kerja.
Sistem kapitalisme yang menguntungkan banyak pemilik property / modal, telah menjadi sistem yang mendominasi banyak negara di dunia sejak masa Revolusi Industri. Sistem kapitalis ini dinilai cukup signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi.
Namun, sistem ini tidak selalu berada pada masa kejayaan. Pada puncak masa kejayaan sistem kapitalisme, mulai muncul pemikiran yang mengkritik sistem ini. Hal tersebut dapat terjadi karena :
Ketidaksetaraan
Sistem kapitalisme menyebabkan tingginya konsentrasi kekayaan diantara masyarakat sehingga menciptakan kesenjangan yang semakin lebar antara si kaya dan si miskin.
Kegagalan pasar
Pasar bebas yang diandalkan oleh sistem kapitalis dalam mengalokasikan sumber daya, menyebabkan kurangnya penyediaan barang dengan eksternalitas positif, seperti layanan publik.
Degradasi lingkungan
Karena tujuan dari kapitalis ialah meraih profit dan memprioritaskan pada pertumbuhan ekonomi, sistem ini sering kali melupakan masalah lingkungan yang ditimbulkan dari eksploitasi sumber daya alam.