Mohon tunggu...
Nada Zahra Salsabila
Nada Zahra Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Manajemen Semester 1

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Rendahnya Budaya Menulis di Indonesia, Apa Penyebabnya?

24 Oktober 2024   20:03 Diperbarui: 24 Oktober 2024   20:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Unesco menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara kedua dari bawah, yang tingkat literasinya rendah. Minat baca masyarakat Indonesia hanya berkisar 0,001% yang artinya dari 1.000 orang hanya 1 orang yang rajin dan memiliki minat membaca. Padahal sebenarnya, Indonesia memiliki beberapa infrastruktur yang mendukung adanya kegiatan literasi seperti perpustakaan dalam sekolah maupun perpustakaan umum. 

Dan ironisnya, meskipun minat membaca nya rendah, negara ini menjadi urutan ke 5 di dunia dalam kecerewetannya di media social. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena mereka yang literasi nya rendah cenderung malas membaca dan tanpa berfikir panjang langsung menghujat tanpa mencari tau lebih dalam isu persoalan yang dipermasalahkan. Mereka bisa berkicau hanya karena satu judul dalam berita tanpa melihat isi dari artikel tersebut.

Beberapa orang mengatakan, minat menulis di Indonesia kurang karena minat membacanya yang rendah dan minimnya keterampilan pendidikan yang lebih suka dengan metode menghafal di bandingkan menulis. Adanya media sosial juga menjadi pemicu kurangnya minat literasi di Indonesia. Kebanyakan dari mereka lebih suka hiburan dan berita lewat video singkat dibandingkan berlama – lama membaca buku ataupun berita.

Seharusnya, kita mau tidak mau harus membiasakan diri kita untuk menulis dan membaca. Karena jika sudah terbiasa, kualitas tulisan akan membaik seiring dengan seringnya kita menulis.

Menulis bertujuan untuk mempengaruhi, mengabarkan, serta mengungkapkan berbagai hal dalam bentuk tulisan. Banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari menulis. Diantaranya, dapat mencegah kepikunan, sebagai wadah perekam sejarah, media dakwah, media belajar, juga sebagai media komunikasi.

Dalam menulis, kita harus mengetahui bentuk serta jenis – jenis  dalam sebuah teks. Berikut beberapa bentuk dari sebuah teks yang paling umum. Diantaranya :

1.   Teks Narasi

Merupakan karangan yang bertujuan untuk mengisahkan atau bercerita. Karangan ini di susun berdasarkan urutan waktu, memiliki tokoh, dan terdapat konflik. Contohnya cerpen, novel.

2.  Teks Argumentasi

Adalah karangan yang dibuat untuk menyampaikan suatu gagasan, pemikiran, pendapat, ide, atau opini penulis yang disertai dengan bukti dan alasan untuk meyakinkan pembaca.

3.  Teks Deskripsi 

Adalah karangan yang memberikan gambaran atau kesan terhadap objek, tempat, gagasan, peristiwa, dan semacamnya yang ingin di sampaikan penulis. Tujuan penulisan teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang sesuatu.

4.  Teks Eksposisi

Adalah teks karangan yang bertujuan untuk menjelaskan, memaparkan, serta menyampaikan suatu informasi, tanpa adanya kalimat ajakan atau kalimat persuasif. Teks ini tidak hanya terfokus pada suatu objek saja seperti teks argumentasi.

Menulis dan berbicara adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan menulis, kita dapat menambah wawasan serta melatih menyusun pemikiran secara sistematis. Seperti pemaparan diatas, menulis bisa mencegah kepikunan dikarenakan dapat mengasah kemampuan otak dalam mengingat juga dapat melatih kemampuan kognitif seseorang. Mulai sekarang, mari biasakan diri untuk membaca dan mengasah kemampuan menulis kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun