Indonesia masuk ke dalam kategori negara dengan penyumbang sampah plastik terbanyak ke dua di dunia. Lingkungan, terutama lautan banyak dicemari oleh sampah plastik dari daratan, lalu masuk ke sungai dan berakhir di laut atau bisa kita sebut sebagai aktivitas antropogenik. Botol plastik menjadi salah satu contoh sampah yang banyak ditemukan. Hal ini tentunya bukan sesuatu yang dapat dibanggakan.
Kendati demikian, masih ada setitik harapan untuk mengurangi persebarannya, lho! Dengan cara memanfaatkan limbah plastik dan limbah rumah tangga menjadi tempat penyimpanan serta komponen Eco Enzyme. Apa itu Eco Enzyme? Apa manfaatnya? Bagaimana cara membuatnya? Yuk kita bahas!
- Pengertian Eco Enzyme
Eco Enzyme merupakan suatu produk yang dihasilkan melalui fermentasi, ditemukan pertama kali oleh Dr. Roosukan Poompanvong yang merupakan seorang pendiri Asosiasi Pertanian Organik di Thailand. Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Eco Enzyme sangat mudah didapatkan karena terbuat dari sampah/limbah rumah tangga, seperti kulit buah dan sayuran ditambah dengan gula merah dan air. Ia memiliki bau yang khas, asam manis sesuai dengan bau fermentasi. Orang-orang sendiri biasanya lebih sering menggunakan komponen kulit buah, karena memiliki bau yang lebih menyegarkan.
    2. Manfaat Eco Enzyme
Eco Enzyme sendiri memiliki segudang manfaat, hal ini tentunya dapat memotivasi kita dan menarik kita agar tertarik untuk membuatnya, karena selain mudah, Eco Enzyme sendiri juga berfungsi untuk melestarikan lingkungan dan bumi yang sehat. Berikut beberapa manfaat yang dihasilkan oleh Eco Enzyme,
- sebagai cairan pembersih, seperti pembersih lantai, kaca ataupun kamar mandi,
- sebagai desinfektan pengusir hama/serangga,
- gas yang dihasilkan melalui proses fermentasi akan diubah menjadi karbonat (CO3), senyawa ini dapat tanaman serta kehidupan biota laut,
- sebagi cairan pembersih mulut sebagai pencegah sariawan, dengan komposisi 1ml Eco Enzyme dan ½ gelas air dalam cangkir,
- Â sebagai sabun bagi hewan peliharaan, berguna dalam menghilangkan bau, serta parasite yang hinggap pada hewan peliharaan.
   3. Cara Membuat Eco Enzyme
Cara pembuatan Eco Enzyme terbilang cukup mudah. Kita hanya perlu menyiapkan limbah buah/sayuran, gula merah, air serta tempat penyimpanannya. Dalam kasus ini, maka botol bekaslah yang perlu kita persiapkan untuk tempat penyimpanan Eco Enzyme tersebut.
Setelah kulit buah bersih dan gula sudah dihancurkan, maka langkah selanjutnya ialah mencampurkan ketiga komponen tersebut ke dalam botol. Komposisinya mengikuti rumus, yaitu 1:3:10, yang artinya 10 bagian air, 3 bagian kulit buah, dan 1 bagian gula merah.  Setara dengan ½ liter air, 150 gram kulit buah dan 5 gram gula merah. Jangan lupa untuk menutup dan menaruh Eco Enzyme pada suhu ruang, kering dan sejuk.
Pada minggu pertama, buka tutup botol setiap hari guna mengeluarkan gas hasil fermentasi. Lalu pada minggu ke dua dan ketiga, cukup dua hari sekali. Ketika akhirnya Eco Enzyme mencapai pada bulan ke satu dan ke dua, aduk Eco Enzyme, pada bulan ketiga, Eco Enzyme siap untuk dipanen. Untuk Panen Eco Enzyme sendiri memiliki waktu minimal tiga bulan setelah pembuatannya.
Nah! Bagaimana? Mudah, kan? Yuk sama-sama kita lestarikan lingkungan serta bumi kita, salah satu caranya ialah dengan membuat Eco Enzyme!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H