Mohon tunggu...
siti nabilaaa
siti nabilaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca novel dan scroll tiktok. "Lakukan apa yang membuatmu senang..."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Air sebagai PLTA dan Wisata di Telaga Ngebel Ponorogo

7 September 2024   22:02 Diperbarui: 7 September 2024   22:23 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Apakah kalian tahu, bahwa sebagian besar wilayah yang ada dibumi ini didominasi oleh Air, dimana perbandingan luas antara daratan dan perairan adalah 3:7, yaitu sekitar 72% permukaan bumi tertutup air , oleh karena itu bumi terlihat berwarna biru dari luar angkasa , karena sebagian besarnya adalah lautan. Selain itu, air juga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Air termasuk kedalam sumber daya alam terbarukan (dapat di perbarui). Setiap kegiatan yang di lakukan oleh makhluk hidup terutama manusia memerlukan air, seperti untuk mandi, makan, minum dan aktivitas lainnya. Kebutuhan air merupakan suatu kebutuhan yang mutlak atau tidak terbatas. Dalam pengembangan terbarukan air dapat di gunakan sebagai sumber energi di suatu daerah. Potensi sumber daya air terdiri atas air bawah tanah dan air permukaan. Air permukaan ialah air yang mengalir di atas permukaan tanah dan menuju kelaut, sedangkan air bawah tanah ialah air yang berada di bawah tanah dan dapat keluar menuju ke permukaan tanah. Sumber daya air dapat digunakan sebagai irigasi, air baku industri, pemeliharaan sungai, pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Pembangkit listrik tenaga air merupakan pemanfaatan alam dengan memanfaatkan air yang mengalir di suatu daerah tertentu. Air yang digunakan sebagai sumber energi dapat diperoleh dari sungai yang mengalir di pegunungan. Air tersebut harus dibendung dan di alirkan ke bendungan PLTA untuk mendapatkan kapasitas air. Dalam pembangkit listrik tenaga air terdapat energi potensial dan energi kinetik dari air yang bisa menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang telah di hasilkan akan di salurkan untuk masyarakat yang berada di daerah tersebut yang membutuhkan listrik. Perlu kita ketahui bahwasanya PLTA terdapat berbagai jenis yaitu PLTA jenis bendungan, PLTA menurut aliran sungai, PLTA jenis pompa, pusat listrik jenis waduk dan lain-lain. 

          Dari beberapa jenis PLTA diatas, pada daerah Ponorogo tepatnya pada Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo, terdapat suatu waduk yang namanya adalah "Telaga Ngebel" Telaga atau Waduk ini mempunyai peran sebagai sumber penyediaan air bersih. Pengambilan air di telaga ngebel rata-rata bersumber dari mata air pegunungan yaitu dari mata air pegunungan Gunung Wilis. Dari Kecamatan Babadan, berjarak sekitar 13,29 km. Sumber air baku yang dapat dijadikan pilihan alternatif adalah Telaga Ngebel. Telaga Ngebel berada di Desa Wagir Lor Kecamatan Ngebel. Telaga ini merupakan waduk yang berkapasitas total sekitar 23,475 juta m3, berada di daerah vulkanis. Sumber air tersebut dimanfaatkan oleh manusia untuk pembangkit tenaga listrik dan mengalir ke daerah irigasi Bolu, sedangkan sisa air tersebut mengalir ke Kali Madiun. Menurut penelitian Agil dan Septina, salah satu sumber daya alam yang dimiliki oleh obyek wisata Telaga Ngebel yaitu adanya pemasok air bagi obyek wisata Telaga Ngebel, terdiri dari berbagai sumber. Sumber air dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berada di desa Wagir Lor kecamatan Ngebel. Sumber air ini mengalir cukup deras yang berasal dari Kanal Santen. Kemudian, ada juga sebuah sungai yang mengalir di telaga Ngebel, di bagian hulunya terdapat air terjun yang diberi nama Air Terjun Toyomerto. 

          Telaga ngebel menggunakan strategi weakness untuk mengembangkan wisata kawasan ngebel. Strategi weakness ini sangat memerlukan usaha yang lebih dibandingkan dengan strategi-strategi sebelumnya. Strategi tersebut diantaranya: mengalihkan pekerjaan faktor yang menurunkan kualitas lingkungan ke sektor wisata, melarang semacam kendaraan dengan berat tertentu yang menyebabkan kerusakan akses, memperbaiki keadaan lingkungan untuk meningkatkan daya dukung lingkungan terhadap wisata, memanfaatkan pengairan yang masuk ataupun keluar danau dengan irigasi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) serta memperbaiki pengairan tersebut, meningkatkan Sumber Daya Manusia masyarakat di sekitar kawasan lindung, memperbaiki drainase dan penghijauan pada lahan yang kosong.

https://images.app.goo.gl/459iurukckSDLf2z9
https://images.app.goo.gl/459iurukckSDLf2z9

          Selain sebagai sumber energi atau  lebih tepatnya sebagai PLTA, ketenangan dan keindahan telaga ngebel ini juga menjadi daya tarik masyarakat sekitar bahkan sampai  masyarakat diluar daerah pun ikut terpesona akan keindahan waduk ini. Dengan adanya pengembangan kawasan terhadap waduk atau telaga ngebel ini, masyarakat ikut berpartisipasi dalam hal ini yang membuat waduk menjadi mulai di kenali oleh masyarakat luas. Semua masyarakat ngebel mendukung adanya pengembangan serta diadakannya objek wisata ngebel yang berdampak positif bagi masyarakat sekitar karena bisa memperoleh pendapatan yang cukup. Masyarakat sangat mendukung adanya Obyek Wisata Telaga Ngebel sebab memiliki nilai fungsi yang berdampat positif untuk masyarakat sekitar. Dan untuk masyarakat luar daerah ngebel bisa merasakan sensasi waduk. Waduk ini berjarak 23 km dari pusat kota ponorogo yang memiliki luas 150 hektar dan keliling yang mencapai 5km serta berada pada ketinggian 734 mdpl yang membuat telaga ngebel selalu diselimuti udara sejuk dengan suhu sekitar 20 derajat Celcius. Untuk dapat menikmati keindahan dan merasakan sejuknya waduk ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar 15.000, dengan biaya yang relatif murah tersebut, pengunjung dapat menikmati telaga ini sepuasnya. Pengunjung juga tidak perlu khawatir soal kelaparan, karena banyak sekali warung yang menyediakan aneka makanan, minuman ataupun jajanan hangat, sehingga pengunjung dapat bersantai dengan menikmati minuman dan jajanan hangat dipinggir telaga serta menikmati pemandangan yang sejuk dan dikelilingi hutan pinus. Selain itu, telaga ini juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang lainya seperti tempat parkir, masjid, toilet, transportasi umum, sampai hotel dan tempat penginapan. Pada setiap hari jumat, sabtu dan minggu pengunjung di suguhi oleh penampilan lampu yang berada di pinggir telaga yang di mulai pukul 20.00 sampai selesai. Kegiatan yang seru dan menyesal apabila terlewatkan dari telaga ngebel ini adalah, menyusuri telaga dengan perahu atau speedboat yang telah disediakan disana, ketika kalian telah sampai ditengah tengah telaga maka kalian dapat melihat semua pemandangan yang mengelilingi telaga dengan jelas.   Untuk dapat menyusuri telaga menggunakan speedboat, pengunjung dikenakan biaya sebesar 75.000 sampai 160.000. Aktifitas yang paling menarik di telaga ini adalah menyaksikan tradisi larungan malam pawai 1000 obor yang diadakan setiap malam 1 suro atau malam pergantian tahun baru islam, masyarakat disekitar kawasan telaga akan mengadakan pesta dan tirakatan yang dipimpin oleh beberapa sesepuh, setelah pembacaan do'a, akan diadakan arak-arakan terhadap sesaji sembelihan kambing, yang nantinya kepala kambing  akan dilarung ditengah telaga dan dilanjutnya dengan kirab 1000 obor yang dilakukan pada malam hari. Berdasarkan lengkapnya fasilitas dan banyaknya aktifitas seru dari tempat PLTA yang satu ini, sehingga telaga ngebel menjadi destinasi wisata populer di kabupaten Ponorogo, Jawa timur yang sering dikunjungi oleh masyarakat ponorogo dan sekitarnya. Serta menjadikan daya tarik bagi wisatawan luar ponorogo.

Referensi:

Henny Sudibyo, 2023, "Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air Dalam Pandangan Kehidupan Masyarakat Islam Indonesia", Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, Vol. 5, Hlm. 267

Achmad, R., 2004, Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset

Vinatoru, M., 2007, "Monitoring And Control Of Hydro Power Plant. Ifac Proceedings Volumes, 1 st Ifac Workshop on Convergence of Information Technologies and Control Methods with Power Plants and Power Sistem 40, 

Arismunandar, A., dan Kuwahara, S., 2004, Teknik Tenaga Listrik Pembangkit Dengan Tenaga Air, Jakarta: Pradnya Paramitha

Roshidah, Ummi Meyana, 2019, Perencanaan Sistem Pengolahan Air Minum di Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Surabaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun