Mohon tunggu...
Nabila MulansariPutri
Nabila MulansariPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya merupakan seorang mahasiswi jurusan ilmu komunikasi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Melalui laman ini, saya ingin menyalurkan hobi saya dalam menulis karya-karya ilmiah maupun karya tulis kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gangguan Jiwa, Bukan Berarti Orang Gila

12 Juni 2024   08:30 Diperbarui: 13 Juni 2024   06:52 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Getty Images

Ditulis oleh Nabila Mulansari Putri

Ketika mendengar kata 'gangguan jiwa', hal yang muncul dalam benak masyarakat Indonesia adalah orang gila. Gila dalam artian kehilangan akal, melakukan hal-hal aneh yang membahayakan orang lain, bahkan dianggap sebagai fenomena gaib atau mistis. Diskriminasi ini tidak hanya berhenti pada cemoohan, tetapi juga tindakan yang menyiksa. Salah satu bentuk diskriminasi terhadap pengidap gangguan jiwa di Indonesia adalah pemasungan atau pemotongan kedua kaki dari pengidap gangguan jiwa yang disebutkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan telah terjadi sebanyak 1.655 kasus.

Banyaknya stereotip negatif terhadap gangguan jiwa membuat banyak orang mengurungkan niatnya untuk mencari bantuan ahli, seperti psikolog dan psikiater. Hal ini juga dapat menyebabkan self-stigma pada seseorang, yaitu kondisi dimana seseorang menyadari akan stereotip negatif yang beredar di tengah masyarakat dan menanamkan stereotip tersebut ke dalam dirinya, sehingga timbul penolakan dalam dirinya ketika merasakan gejala-gejala dari gangguan jiwa. Aksi penolakan ini dapat berbentuk pengabaian atas gejala tersebut dan bersikap seolah semuanya baik-baik saja, atau bahkan penarikan diri dari kehidupan sosial karena takut dianggap sebagai orang gila.

Salah satu faktor yang menyebabkan kemunculan dari stereotip negatif terhadap gangguan jiwa di Indonesia adalah rendahnya literasi kesehatan mental. Disebutkan oleh Kelly, Pascalis, dan Quinn dalam 'The Other-Race Effect Develops During Infancy: Evidence of Perceptual Narrowin', bahwa literasi kesehatan mental yang baik terutama pada anak muda akan memberikan hasil yang lebih baik pula bagi para pengidap gangguan jiwa. Dengan memiliki pengetahuan terkait kesehatan mental, seseorang dapat mengenali tanda-tanda awal gangguan jiwa dan mencari pertolongan sebelum keadaannya memburuk.

Dengan adanya kemajuan teknologi, peningkatan literasi terkait kesehatan mental dapat dilakukan dengan lebih mudah. Seseorang tidak lagi harus menempuh jarak untuk membaca buku di perpustakaan karena sudah banyak buku dan karya-karya ilmiah hasil penelitian yang tersedia di internet. Selain buku dan karya ilmiah, media sosial juga turut menjadi media penyuluhan kesehatan mental, seperti akun instagram @selflovewarrior.id. Melalui postingannya, Self Love Warrior menyuguhkan informasi terkait gejala-gejala gangguan mental, tips untuk menghadapi situasi yang tidak mengenakkan hati, bahkan mengadakan sharing session bagi pengikutnya untuk berkeluh kesah.

Akan tetapi, sikap teliti, waspada, dan fact-checking harus diterapkan dalam menggali informasi di internet. Hal ini dilakukan karena tidak adanya penyaringan konten serta muatan postingan yang ketat di internet sehingga bukan tidak mungkin bagi informasi yang tidak sesuai untuk beredar.

Selain ketidaksesuaian informasi, pengguna juga tidak boleh melakukan diagnosis mandiri berdasarkan informasi-informasi yang beredar di internet atau umum disebut sebagai self-diagnose. Apabila muncul gejala-gejala gangguan jiwa pada diri pengguna, menyegerakan konsultasi kepada tenaga ahli adalah keputusan yang tepat untuk mempercepat pemulihan serta menghindari kesalahan penanganan.

Di masa ini, sudah lebih banyak orang yang melek akan isu kesehatan mental dan tidak lagi memandang buruk para pengidap gangguan jiwa. Hal ini berdampak baik kepada para pengidap karena mereka pun membutuhkan dukungan dari orang lain terutama orang di lingkungan sekitarnya untuk pulih dari gangguan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun