Mohon tunggu...
Fidel Dapati Giawa
Fidel Dapati Giawa Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Nulis dangkadang, tergantung mood

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menimbang Prabowo dan Jokowi

27 April 2014   03:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Marilah sejenak berpikir positif tanpa terpengaruh kampanye hitam masing-masing pihak yang bersaing dalam pilpres. Marilah melihat bahwa para kandidat calon presiden RI pada Pemilu 2014 adalah orang-orang hebat. Mereka tentu punya kelebihan masing-masing sehingga namanya bisa bertengger dalam daftar kandidat presiden dan diperbincangkan di seluruh tanah air, bahkan mungkin juga dunia.

Nah, kalau memperhatikan nama-nama yang telah tersebat luas di masyarakat, ada dua kandidat kuat yang tampil sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014. Mereka adalah Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi serta Prabowo Subianto. Kedua nama ini selalu menduduki posisi puncak pada hasil pooling yang dirilis berbagai lembaga survery. Sehingga mereka patut ditimbang calon terkuat Presiden Republik Indonesia untuk lima tahun yang akan datang. Berikut pendapat saya mengenai kehebatan kedua orang tersebut:

Kehebatan Prabowo

Prabowo sangat bercita-cita membawa Indonesia menjadi negara kuat dan terhormat di antara bangsa-bangsa. Kuat secara ekonomi maupun politik. Untuk merealisasi cita-cita tersebut ia mendirikan Partai Gerindra yang konon ia dirikan pada tahun 2008 dengan modal sendiri.

Prabowo mendirikan Partai Gerindra  setelah gagal tampil sebagai kandidat Presiden melalui partai Golongan Karya (Golkar) pada Pilpres 2004. Pada Pemilu tahun 2009, Partai Gerindra yang menjadi pertai termuda peserta pemilu ternyata berhasil meraup suara dan kursi sehingga partainya lolos dari minimum (parlement threshold) untuk menjadi peserta Pemilu pada periode berikutnya (tahun 2014 sekarang). Sekalipun lolos dari parlement threshold, namun Partai Gerindra tidak bisa mengusung Prabowo sebagai kandidat Presiden karena tidak memiliki teman koalisi sehingga Prabowo harus puas pada posisi Calon Wakil Presiden Megawati yang kala itu menjadi Calon Presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan.

Sejak mencalonkan diri pada Pemilu 2009 hingga Pemilu 2014, Prabowo mengusung pesan politik yang jelas melalui tayangan iklan di berbagai stasiun televisi. Secara visual iklan Partai Gerindra sangat menarik, dan pesan yang disampaikan melalui suara Prabowo sangat jelas dengan nada suara yang berwibawa. Iklannya menampilkan kondisi nyata masyarakat kita dan potensi sumber daya alam yang tergerus habis sementara petani dan nelayan hidup miskin. Dalam salah satu tayangan iklannya di televisi, misalnya, Prabowo memberi harapan dengan menyampaikan bahwa ke depan tidak boleh lagi ada anak-anak yang tidak sekolah. Pesan ini tentu menggugah orang tua yang setiap hari was-was dengan biaya sekolah anak-anak mereka.

Prabowo juga berkeinginan kuat mengembalikan wibawa negeri kita di mata dunia internasional di tengah keterpurukan selama ini. Hal ini mengingatkan kita akan harga diri yang terpuruk saat berkali-kali bersengketa tentang batas laut dengan negeri jiran, Malaysia. Dalam salah satu tayangan iklan Partai Gerindra Prabowo mengingatkan kita bahwa negeri kita adalah salah satu Macan Asia

Keinginan Prabowo untuk menjadikan Republik Indonesia sebagai Macan Asia tercermin dari gaya penampilannya yang berusaha meniru penampilan Bung Karno, serta terlihat juga dari pilihan nama yang jatuhkan pada partainya yakni Gerakan Indonesia Raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun