Keterangan Anas hanyalah sepenggal kisah mengenai relasi politik antara dirinya dengan keluarga Cikeas.
Jika dibandingkan dengan Nazarudin yang selalu dengan eksplisit menyebutkan nama-nama dan jumlah uang yang ia berikan kepada orang-orang tertentu tanpa didahului bukti (walau belakangan beberapa diantaranya ternyata terbukti), maka dapatlah saya simpulkan disini bahwa Nazarudin bermain api melalui keterangan-keterangannya, sedangkan Anas hanya bermain kembang api. Keterangan Anas hanyalah hiburan sesaat yang tak menarik untuk diikuti sampai tuntas.
Permainan peran Anas kali ini makin membenarkan tulisan saya sebelumnya terkait kasus dan klaim-klaim Anas selama ini.***
Tulisan terkait:
Buku Aslinya Ada Di Tangan Nazar, Bukan di Tangan Anas