Mohon tunggu...
nabilyusufghiffary
nabilyusufghiffary Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi milenial dan pancasila

14 Desember 2024   10:49 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:48 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era globalisasi yang semakin maju, Generasi Milenial menghadapi berbagai dinamika sosial, ekonomi, dan teknologi yang memengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak. Di tengah perubahan tersebut, nilai-nilai Pancasila tetap menjadi landasan penting dalam membangun karakter bangsa dan menjaga persatuan Indonesia. Namun, dalam konteks Generasi Milenial, ada berbagai peluang dan tantangan yang perlu diperhatikan dalam implementasi Pancasila di kehidupan sehari-hari.

**Peluang**

1. **Pemanfaatan Teknologi untuk Menyebarkan Nilai Pancasila**  
   Generasi Milenial dikenal dengan kemampuannya dalam menguasai teknologi dan media sosial. Hal ini menjadi peluang besar untuk menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila kepada khalayak yang lebih luas. Melalui platform digital, generasi muda dapat dengan mudah mengakses informasi, berdiskusi, dan berbagi pandangan tentang pentingnya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.

2. **Tantangan Global dan Identitas Nasional**  
   Di tengah arus globalisasi yang semakin deras, Generasi Milenial memiliki kesempatan untuk memanfaatkan Pancasila sebagai alat untuk menjaga identitas nasional. Pancasila memberikan dasar yang kuat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi perbedaan budaya, agama, dan latar belakang sosial. Nilai-nilai universal yang terkandung dalam Pancasila, seperti gotong royong, keadilan, dan kemanusiaan, sangat relevan dengan tantangan global saat ini.

3. **Kreativitas dalam Pembangunan Karakter Bangsa**  
   Generasi Milenial yang cenderung lebih kreatif dan terbuka terhadap perubahan dapat menjadi motor penggerak dalam merevitalisasi nilai-nilai Pancasila. Mereka bisa menciptakan berbagai bentuk inovasi yang mengedepankan semangat gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi, baik dalam dunia pendidikan, dunia kerja, maupun kehidupan sosial.

**Tantangan**

1. **Erosi Nilai-Nilai Pancasila di Era Digital**  
   Meskipun teknologi dapat digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila, internet juga membuka ruang bagi penyebaran informasi yang tidak sesuai dengan Pancasila. Penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan paham radikal di media sosial seringkali mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Ini menjadi tantangan besar bagi Generasi Milenial untuk tetap mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam berinteraksi di dunia maya.

2. **Perubahan Pola Pikir yang Lebih Individualistis**  
   Generasi Milenial sering dianggap lebih mengedepankan kebebasan individu daripada kepentingan kolektif. Hal ini bisa menjadi tantangan dalam menerapkan prinsip-prinsip Pancasila, terutama nilai gotong royong dan persatuan. Dalam dunia yang semakin terbuka dan kompetitif, terkadang generasi muda lebih fokus pada pencapaian pribadi daripada memperhatikan kepentingan bersama.

3. **Kurangnya Pemahaman Mendalam tentang Pancasila**  
   Salah satu tantangan besar adalah kurangnya pemahaman yang mendalam tentang Pancasila di kalangan Generasi Milenial. Banyak yang hanya mengetahui Pancasila sebagai konsep yang ada di dalam UUD 1945 tanpa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan yang lebih menyeluruh mengenai Pancasila perlu digalakkan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga melalui berbagai platform digital yang lebih akrab dengan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun