Mohon tunggu...
Nabil Said Bamualim
Nabil Said Bamualim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Warga Biasa

Warga biasa yang suka nonton sepakbola, nonton film, dan dengar musik.

Selanjutnya

Tutup

Music

Michael Jackson: Mereka Tak Peduli Dengan Kita!

4 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 4 Juli 2023   06:24 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: The New Yorker/Steven John Irby

Alunan lagu dapat menjadi wadah bagi seorang musisi dalam menyampaikan kritik sosial. Lagu sebagai sebuah seni merupakan media komunikasi yang efektif antara musisi sebagai komunikator dan penikmat lagu sebagai komunikan. “They Don’t Care About Us” menjadi salah satu contohnya. Meskipun dirilis pada 27 tahun yang lalu, kenyataan yang disampaikan lagu ini masih beresonansi hingga kini. Sikap acuh aparatur pemerintah, serta ketidakadilan dan perlakuan rasisme terhadap kelompok tertentu. Sebuah bentuk protes keras melalui salah satu karya paling kontroversial yang pernah ditulis oleh Michael Jackson.

Lagu merupakan sebuah simbol dan media yang dilahirkan oleh orang yang cinta terhadap dunia kesenian. Lagu dibuat dengan meleburkan perasaan dan gagasan yang dituangkan ke dalam lirik lagu. Lagu tentu menjadi konsumsi publik dan diaplikasikan dalam banyak segi kehidupan, dari yang sifatnya hiburan, kebutuhan, hingga opsional. Semakin meluas jangkauannya dalam kehidupan masyarakat, meluas pula fungsi musik. Salah satunya ialah penggunaan lagu sebagai media menyampaikan kritik sosial. Sebuah respon dari segala sesuatu yang terjadi di tengah masyarakat yang bertujuan untuk mengoreksi, bukan menghina.

Banyak musisi menggunakan karyanya untuk mengungkap realitas sosial. Michael dikenal suka menyampaikan kritik sosial melalui lagu-lagunya. Sebut saja seperti "Beat It," "Man in the Mirror," “Black or White,” “Heal the World,” dan “Earth Song.” Namun, melalui “They Don’t Care About Us,”  Michael meluapkan kritik kerasnya terhadap para penguasa. Apalagi ketika dirilis pada tahun 1996, lagu tersebut dikecam oleh banyak pihak. Lirik lagu tersebut menyampaikan rasa sakit orang-orang yang tinggal di daerah terpencil. Mereka tak merasakan kebijakan pemerintah dan sering kali dilupakan. Kala itu, banyak pendengar yang tidak simpati dengan lagu ini. Namun, banyak juga yang menganggap lagu ini sebagai penyampai aspirasi suara rakyat kecil dan tertindas.

"They Don't Care About Us" menggambarkan betapa kejamnya pemerintah terhadap masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Selain itu, digambarkan pula perlakuan orang-orang yang selalu membeda-bedakan kelompok tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Terdapat sekelompok orang yang memperlakukan masyarakat tertentu semena-mena. Kelompok tersebut menganggap bahwa merekalah yang berkuasa dan menganggap orang lain sebagai kaum yang rendah. Puncaknya, lagu ini dijadikan sebagai anthem gerakan Black Lives Matter. Sebuah gerakan untuk menentang kekerasan terhadap masyarakat kulit hitam, serta melawan segala bentuk diskriminasi sosial dalam masyarakat.

“Lagu ini sebenarnya tentang rasa sakit dari prasangka dan kebencian. Sebuah cara untuk menarik perhatian pada masalah sosial dan politik. Saya adalah suara tertuduh dan yang diserang. Saya adalah suara semua orang. Saya Skinhead, saya orang Yahudi, saya orang kulit hitam, saya orang kulit putih. Bukan saya yang menyerang. Ini tentang ketidakadilan terhadap kaum muda dan bagaimana sistem dapat menuduh mereka secara salah.” Begitulah pernyataan yang dilontarkan “The King of Pop." Ketika seharusnya hanya menjadi refleksi sejarah, “They Don’t Care About Us”masih terus menggambarkan tentang apa yang terjadi hari ini. Selama masih ada ketidakadilan dalam masyarakat, lagu ini akan tetap terus digaungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun