Mohon tunggu...
Nabilla Zulfa
Nabilla Zulfa Mohon Tunggu... -

ASBI Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Analisis Dua Cerita Rakyat

30 November 2014   07:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:28 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bawang Merah Bawang Putih

Alkisah, hiduplah seorang janda yang memiliki dua orang anak gadis yang cantik, Bawang Merah dan Bawang Putih. Ayah kandung Bawang Putih telah meninggal dunia. Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki sifat berbeda dan bertolak belakang. Bawang Putih adalah gadis sederhana yang rendah hati, tekun, rajin, jujur dan baik hati. Sementara Bawang Merah adalah seorang gadis yang malas, sombong, suka bermewah-mewah, tamak dan pendengki. Semua pekerjaan di rumah selalu dilimpahkan kepada Bawang Putih seperti mencuci pakaian, memasak dan membersihkan rumah.

Pada suatu hari, Bawang Putih tengah mengerjakan pekerjaan rumah mencuci pakaian milik ibu tiri dan saudari tirinya. Tetapi, Bawang Putih tak menyadari bahwa sehelai kain milik ibu tirinya telah hanyut terbawa arus sungai. Ketika Bawang Putih menyadarinya, ia sangat sedih dan takut bila diketahui hilang ia akan dimarahi dan disalahkan oleh ibu tirinya. Karena khawatirannya, Bawang Putih dengan gigih dan tekun tetap mencarinya sambil berjalan menyusuri sepanjang sungai yang berarus deras itu. Sayang sekali tak seorangpun yang melihatnya. Hingga pada akhirnya Bawang Putih tiba di bagian sungai yang mengalir ke dalam gua. Ia sangat terkejut mengetahui ada seorang nenek tua tinggal di dalamnya. Bawang Putih menanyai nenek tua itu mengenai keberadaan kain ibu tirinya. Nenek tua itu mengetahui dimana kain itu berada, akan tetapi ia mengajukan syarat bahwa Bawang Putih harus membantu pekerjaan sang nenek tua. Dengan senang hati Bawang Putih menyanggupi untuk membantu sang nenek merapikan dan membersihkan gua. Nenek tua itu sangat puas dengan hasil pekerjaan Bawang Putih. Pada sore harinya saat Bawang Putih berpamitan, sang nenek  mengembalikan kain milik ibu tiri Bawang Putih yang hanyut di sungai, seraya menawarkan kepada Bawang Putih dua buah labu berukuran besar dan kecil. Karena Bawang Putih tidak serakah dan tamak, ia memilih labu yang lebih kecil.

Ketika kembali ke rumah, sang ibu tiri dan saudari tirinya amat marah karena Bawang Putih terlambat pulang. Bawang Putih pun menceritakan apa yang telah terjadi. Ibu tiri yang tetap marah karena Bawang Putih hanya membawa sebutir labu kecil, kemudian merebutnya dan membanting buah itu ke tanah. Ternyata di dalam labu itu terdapat perhiasan emas, intan, dan permata. Mereka semua terkejut. Tetapi karena ibu tiri dan Bawang Merah adalah orang yang tamak, mereka tetap memarahi Bawang Putih karena membawa labu yang kecil.

Karena sifat serakah dan tamak, Bawang Merah berusaha mengikuti apa yang dilakukan Bawang Putih. Kemudian berjalan mengikuti arus sungai dan tiba di gua tempat nenek itu tinggal. Tidak seperti Bawang Putih, Bawang Merah yang malas menolak membantu nenek itu, bahkan dengan sombongnya memerintahkan nenek untuk menyerahkan labu besar itu. Maka nenek tua itu pun memberikan labu besar itu kepada Bawang Merah.

Bawang Merah membawa pulang labu besar pemberian nenek tua itu. Mereka berdua memecahkan labu besar itu. Namun, dari dalam labu itu keluar berbagai macam ular dan hewan berbisa. Mereka berdua lari ketakutan. Ibu tiri maupun Bawang Merah akhirnya menyadari sifat buruk dan ketamakan mereka. Mereka menyesali dan memohon maaf pada Bawang Putih. Bawang Putih yang baik hati pun memaafkan mereka berdua.

Cinderella

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis yang baik hati bernama Cinderella.Dia sangat baik hati dan cantik.Tetapi sayang,ayahnya telah meninggal duniadan sepeninggal ayahnya ia tinggal bersama ibu dan saudara tirinya.Semua pekerjaan rumah dilakukan olehnya seperti mecuci piring, mengepel lantai, dan melayani mereka.Walaupun begitu Cinderella tetap percaya bahwa suatu hari ia akan hidup bahagia.

Suatu hari,seorang pangeran yang sedang mencari permaisuri mengadakan sayembara berupa sebuah pesta dansa besar di istana, tetapi Cinderella tidak diizinkan untuk datang oleh sang ibu. Namun, Ibu Peri datang dan menolongnya. Cinderella pun disulap menjadi seorang putri cantik. Di istana, sang pangeran jatuh cinta pada Cinderella, lalu mengajaknya berdansa. Cinderella terlena dan lupa akan janjinya untuk pulang tidak lebih dari jam 12 malam, karena pada saat itu semua sihir ibu peri berakhir. Denting lonceng pukul 12 terdengar, dan Cinderella berlari.Karena terburu-buru sebelah sepatu kacanya terlepas dan tercecer di tangga istana.

Sang pangeran lalu memungutnya. Keesokan harinya diumumkannyalah barangsiapa kakinya pas dengan sepatu tersebut, akan dia jadikan isteri. Namun, sepatu itu tidak pas di kaki siapapun yang mencobanya, termasuk 2 kakak tiri Cinderella. Cinderella lalu ikut mencoba, dan kakinya pas. Cinderella akhirnya menikah dengan Pangeran dan hidup bahagia selamanya.

Analisis Perbedaan dan Persamaan

Setiap orang sudah tidak asing lagi dengan kedua cerita tersebut. Hal ini dibuktikan dengan beredarnya berbagai versi dari cerita “Bawang Merag Bawang Putih” dan “Cinderella”. Cerita “Bawang Merah Bawang Putih” berasal dari Riau. Sementara cerita “Cinderella” berasal dari Cina yang kemudian diadopsi oleh animasi dari Walt Disney.

Cerita “Bawang Merah Bawang Putih” dan Cinderella memiliki beberapa kesamaan. Hal ini terdapat pada karakter tokohnya dan alur ceritanya, namun tidak secara keseluruhannya. Bawang Putih dikisahkan sebagai gadis sederhana yang rendah hati, tekun, rajin, jujur dan baik hati, begitu pula dengan Cinderella. Cinderella juga dikisahkan sebagai gadis yang sederhana, penurut, baik hati dan pemaaf. Sementara itu, Bawang Putih dan Cinderella juga memiliki ibu tiri yang jahat dengan saudara tiri yang suka iri dan pemarah. Namun, jumlah saudara tiri mereka berbeda. Bawang putih hanya satu, yaitu Bawang Merah, sementara Cinderella memiliki dua saudara tiri.

Kesamaan alur dalam cerita tersebut adalah Bawang Putih dan Cinderella yang sama-sama mengalami pengiksaan dari ibu tiri mereka untuk melakukan seluruh pekerjaan rumah. Pada akhirnya mereka sama-sama mendapatkan keajaiban yang berbeda. Bawang Putih mendapatkan labu dari seorang nenek tua, sedangkan Cinderella mendapatkan sihir dari ibu peri untuk pergi ke pesta dansa.

Sementara itu, perbedaan yang signifikan juga terlihat pada puncak konfliknya. Di dalam kiasah “Bawang Merah Bawang Putih” tidak terdapat kisah cinta seperti yang terkisahkan pada “Cinderella” yang jatuh cinta kepada pangeran. Namun, pada akhir cerita tokoh antagonis, yakni ibu tiri dan saudara tirinya sama-sama meminta maaf akan kesalahannya pada tokoh protagonis, yakni Bawang Putih atau Cinderella. Karena kebaikan dari tokoh protagonis ini, Bawang Putih maupun Cinderella sama-sama dikisahkan memaafkan kesalahan ibu tiri dan saudara tirinya.

Pesan moral yang dapat kita ambil pun juga memiliki kesamaan seperti tidak iri hati terhadap kelebihan seseorang, belajar bersabar, dan memiliki sifat baik seperti yang dimiliki Bawang Putih dan Cinderella.

Sumber :

http://saliaekawati.blogspot.com/2012/10/analisis-dongeng-dari-indonesia-eropa_7613.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun