Mohon tunggu...
Nabilla Widi Permatasari
Nabilla Widi Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Penerapan Psikologi Positif Melalui Pelatihan Untuk Mengurangi Kecenderungan Perilaku Non Suicidal Self Injury (NSSI)

16 Desember 2024   18:34 Diperbarui: 16 Desember 2024   18:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan KKN

Mahasiswa Psikologi UNS (Universitas Sebelas Maret) baru saja melaksanakan kegiatan KKN untuk menggelar program kerja intervensi "Penerapan Psikologi Positif Melalui Pelatihan untuk Mengurangi Kecenderungan Perilaku Non Suicidal Self Injury (NSSI)" yang dilaksanakan selama tiga hari di dua minggu yang berbeda, yaitu pada tanggal 14, 21, dan 24 Oktober 2024.

Program kerja yang diselenggarakan merupakan kegiatan pelatihan yang menggunakan model worksheet berbasis Psikologi Positif dengan sasaran siswa SMP yang dikembangkan oleh Dr. Farida Hidayati, S., Psi., M. Si., dkk. Worksheet ini sendiri berisikan enam aspek yaitu Humor, Efikasi Diri, Religiusitas, Optimisme, Interaksi Interpersonal, dan Compassion.

Sebelum melaksanakan pelatihan, diadakan tes penyaringan dengan kuesioner untuk menyaring partisipan dari 201 siswa yang kemudian diambil 60 orang untuk dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Seluruh siswa yang mengerjakan kuesioner diberikan lembar persetujuan sebagai partisipan.

Tempat yang dipilih untuk pelaksanaan program ini adalah salah satu SMP di Klaten yang merupakan SMP dengan berbagai program unggulan. Sekolah ini memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan berkualitas baik, menjadi pendukung bagi SMP ini untuk menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.

Namun, tidak dipungkiri bahwa maraknya perilaku Non Suicidal Self Injury (NSSI) yang dilakukan siswa SMP, yang termasuk dalam kelompok usia remaja, merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pada usia ini, siswa mulai mencari jati dirinya dan mudah mengikuti hal-hal yang dilakukan oleh sesamanya.

Beberapa riset menemukan bahwa terdapat banyak remaja yang terlibat NSSI. Motif di balik maraknya perilaku ini bermacam-macam, seperti kurangnya dukungan dari lingkungan dan kurangnya pengetahuan tentang strategi menyelesaikan masalah yang sehat. Riset menjelaskan akibat dari melakukan NSSI jangka panjang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk memiliki keinginan bunuh diri dan rentan mengalami depresi.

Diperlukan penanganan yang tepat untuk menanggulangi fenomena ini. Salah satunya adalah program intervensi berbasis Psikologi Positif yang mengangkat enam aspek terdiri dari Humor, Efikasi Diri, Religiusitas, Optimisme, Interaksi Interpersonal, dan Compassion, yang masing-masing mengandung manfaat bagi yang mengerjakan worksheet tersebut.

Kepala sekolah menyampaikan harapannya mengenai program ini. "Harapannya semoga dengan diadakannya program ini, siswa menjadi membaik dan tidak terjadi perilaku NSSI di sekolah," ungkap Ernawati, S. Pd., M. Pd. selaku kepala sekolah SMP tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun