Mohon tunggu...
Nabilla Widiansach
Nabilla Widiansach Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi memasak dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencemaran Sungai Akibat Pembuangan Sampah Sembarangan dan Cara Menanggulanginya

7 November 2023   08:04 Diperbarui: 24 Januari 2025   10:28 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah adalah suatu barang yang sudah tidak dapat digunakan, disenangi, dan sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia. Setiap hari masyarakat pasti melakukan aktivitas yang menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun non organik. Di Indonesia, kebiasaan membuang sampah sudah menjadi suatu kebiasaan yang susah untuk  dihilangkan. Saat ini membuang sampah disungai seolah-olah dianggap lazim oleh masyarakat. Padahal membuang sampah tidak pada tempatnya khususnya disungai, dapat menimbulkan beberapa dampak buruk yaitu akan berdampak banjir, tersumbatnya aliran sungai, hingga menurunnya kualitas air yang ada disungai itu. Masih banyak masyarakat yang menggunakan air sungai untuk kebutuh sehari-hari. Jika sungai tersebut sudah tercemar maka akan mempengaruhi kesehatan masyarakat juga. Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia membuat kesulitan tersendiri untuk mengatasi hal ini.

Menurut penelitian Riset Kesehatan Kemenkes tahun 2013 menunjukkan bahwaterdapat 10 kg sampah yang akan dibuang oleh satu orang penduduk di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistika pada tahun 2020 Indonesia memiliki 273,5 juta jiwa. Tidak bisa dibayangkan betapa banyaknya sampah yang dihasilkan perbulannya oleh masyarakat. Hal tersebut tentunya membuat sungai-sungai tersumbat akibat sampah. Pembuangan sampah secara sembarangan bisa terjadi karena pengaruh lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar. Maka dari itu, pemberian contoh membuang sampah pada tempatnya seharusnya dimulai dari usia dini. Anak-anak cenderung meniru seuatu hal yang ada disekitarnya. Bisa dengan mmeberi nasihat dan contoh hal kecil. Misalnya setelah memakan jajan sampah tersebut dibuang pada tempat sampah. Jika kita tidak menanamkan membuang sampah di tempatnya sejak kecil, maka akah sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut dan akan terbawa hingga dewasa.


Pembuangan sampah disungai tidak hanya terjadi dikota, namun didesa juga banyak masyarakat yang membuang sampah disungai. Untuk itu perlu ita lakukan penyadaran agar penanganan sampah bisa dilakukan. Untuk mengurangi jumlah sampah yang kita gunakan, kita bisa melakukannya dengan 5R yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang sampah), replace (mengganti), replant (menanam kembali). Dengan cara tersebut kita bisa meminimalisir sampah yang kita buang ke lingkungan sekitar. Selain itu kita juga dapat menggunakan kembali sebagai barang dengan fungsi lain yang berasal dari sampah misalnya plastik yang didaur ulang menjadi ember. Selain lingkungan bersih kita juga dapat menghemat keuangan dengan cara tersebut.


Kegiatan sosialisasi juga perlu dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya membuang sampah disungai. Dalam sosialisasi ini kita harus memberikan materi mengenai sampah, jenis sampah, dan cara penanggulangan sampah yang benar. Dalam kegiatan sosialisai juga memberikan pengertian tentang B3 (bahan berbahaya dan beracun) guna memberikan informasi mengenai sampah yang bisa diurai dan tidak diurai. Selain itu kita juga menginformasikan bahan kimia yang bahaya jika kita buang disungai karena dapat membuat kualitas air sungai menurun hingga tercemar. Hal itu penting dilakukan karena sungai berhungungan langsung dengan aktifitas masyarakat. Jika terjadi pencemaran sungai, masyarakat sendiri yang akan merasakan dampaknya. Oleh karena itu penting sekali pemberian sosialisasi dan beberapa jenis contoh sampah agar masyarakat lebih mudah menerima infomasi
yang diberikan.


Rendahnya kesadaran masyarakat dan upaya pengendalian yang terbatas diperlukan pendekatan yang holistik. Pengendalian sampah bisa kita mulai dari diri sendiri. Kita dapat menggunakan fasilitas pengelolaan sampah yang ada untuk meminimalisir pembuangan sampah disungai. Peraturan mengenai pencemaran air dan larangan pembuangan sampah disungai sudah ada, kira seharusnya bisa untuk mentaati peraturan tersebut. Masyarakat juga sudah merasakan sendiri akibat yang ditimbukan dari pembuang sampah di sungai. Seharusnya setelah itu mereka sadar dan tidak membuang sampah disungai lagi. Jika tidak ada sampah disungai maka aliran sungai akan lancar, kualitas air bagus, dan penggunaan air dapat dirasakan manfaatnya.

Daftar pustaka:

Aisah Apriliani. Sampah Plastik Cemari Hutan Indonesia. Diakses 06 November 2023  dari https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/66_sampah-plastik-cemari-sunga-di-indonesia

Dwi Indrawati. Upaya Pengendalian Pencemaran Sungai yang Diakibatkan oleh Sampah. Diakses 06 November 2023 dari https://core.ac.uk/download/pdf/291652213.pdf

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun